ACEH (Panjimas.com) – Para mahasiswa yang melakukan demonstrasi untuk menolak kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton, dibubarkan paksa oleh polisi setempat. Aksi di Bundaran Simpang Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, pada Sabtu (19/7/2014) itu dibubarkan karena polisi beralasan bahwa pihak mahasiswa tidak mengantongi izin.
Pembubaran massa tersebut menimbulkan bentrok antara polisi dan 30-an mahasiswa. Sempat terjadi tarik menarik antara mahasiswa dengan sejumlah polisi. M Reza Fahlevi selaku koordinator aksi mengatakan, aksi yang mereka gelar untuk menolak kedatangan Bill Clinton ke Aceh. Sebab, mantan Presiden negara Kafir AS tersebut telah bersekutu dengan negara penjajah Zionis Israel.
“Bill Clinton ke Aceh dalam rangka misi kemanusiaan. Kalau misi kemanusiaan, seharusnya dia ke Palestina melihat kekejaman Israel, bukan ke Aceh,” serunya seperti dilansir Antara.
Kedatangan Clinton kali ini hanya beberapa hari menjelang penetapan rekapitulasi resmi suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di Indonesia. Pada Pemilu 1999, bekas Presiden AS lainnya, Jimmy Carter juga hadir memonitor dengan bendera Carter Centre, yang dia pimpin.
“Kami tegaskan kami menolak kedatangan Bill Clinton ke Aceh. Kalau pemerintah Provinsi Aceh menerima kedatangannya, berarti pemerintah Provinsi Aceh munafik,” tegas Fahlevi.
Bill Clinton berkunjung ke Aceh dalam keterangannya untuk misi kemanusiaan pasca Tsunami. Namun tak sedikit pula para pengamat politik yang mengatakan bahwa kedatangan Clinton ke Indonesia untuk turut campur urusan dalam negeri Indonesia, khususnya dalam rangka keputusan hasil Pilpres 2014 ini. [Ghozi Akbar/dbs]