PEKANBARU (Panjimas.com) – Dalam rangka untuk memberantas buta aksara membaca Al Qur’an di daerahnya, Pemerintah Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau membagikan sebanyak 10.000 Al Qur’an secara gratis bagi masyarakatnya yang berpenduduk 498.335 jiwa itu.
“Pemberian Al Qur’an gratis itu diharapkan bisa memberantas buta aksara Al Qur’an dan selanjutnya anak-anak bisa selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” kata Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh, di Bengkalis, Jum’at (18/7/2014) seperti dilansir Antara.
Menurut Herliyan, salah satu penyebab merosotnya moral generasi muda saat ini, karena anak-anak dan remaja mulai enggan mengaji dan mengkaji Al Qur’an, baik di masjid, mushalla, maupun di surau. Ia menambahkan, menyemarakkan pembacaan Al Qur’an di kalangan generasi muda perlu dilakukan secara terus-menerus agar mereka memiliki pribadi santun dan berakhalakul karimah.
…Pemberian Al Qur’an gratis itu diharapkan bisa memberantas buta aksara Al Qur’an dan selanjutnya anak-anak bisa selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari…
“Oleh karena itu sejak 2011, Bengkalis sudah mencanangkan tradisi Maghrib mengaji, yakni setelah sholat berjamaah di masjid dan di rumah orang tua menuntun anaknya untuk mengaji, bahkan dalam Ramadhan tahun ini,” imbuhnya.
Tradisi Maghrib mengaji, lanjut Herliyan, merupakan salah satu upaya untuk menjawab kegelisahan sebagian besar masyarakat kabupaten Bengkalis yang mayoritas muslim bahwa minat masyarakat menurun untuk mengaji. Padahal pada zaman dahulunya ini sudah mentradisi.
Herliyan menjelaskan, kebiasaan ini harus digencarkan lagi dan seiring dengan program Maghrib mengaji tersebut. Maka, sejak 2013 Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga menggalakkan program tadarus Al Qur’an. Seluruh pelajar Muslim di Kabupaten Bengkalis, diwajibkan membaca Al Qur’an selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
…Membaca Al Qur’an tidak hanya dianjurkan di lingkungan keluarga, melainkan juga di lingkungan sekolah…
“Membaca Al Qur’an tidak hanya dianjurkan di lingkungan keluarga, melainkan juga di lingkungan sekolah. Dengan demikian, program ini diharapkan bisa menekan dekandensi moral di kalangan remaja dan untuk itu Dinas Pendidikan dan UPTD terkait diminta untuk terus mengawal program Tadarus Al Qur’an ini agar terus dilanjutkan,” jelasnya.
Dalam rangkaian itu, Pemkab Bengkalis juga mendukung penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), baik tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional.
“Insya Allah, helat MTQ yang dilaksanakan setiap tahun akan menambah gaya hidup umat Islam lebih dekat dengan Al Qur’an, sehingga memotivasi umat terus mempelajari dan memahami serta memedomani nilai Al Qur’an itu,” tandasnya. [Ghozi Akbar]