BURMA (Panjimas.com) – Provinsi Arakan yang terletak sebelah barat Burma Myanmar dilanda hujan lebat disertai angin kencang, selama berjam-jam, dimana hal ini berlangsung pada beberapa hari, yang membanjiri kamp-kamp pengungsi Rohingya dan menghancurkan tenda-tenda mereka. Sebagaimana dilansir Rna-press Rabu (16/07/2014).
Tinggal lebih dari 180.000 pengungsi Rohingya di kamp-kamp darurat yang didirikan setelah terusirnya puluhan ribu muslim Rohingya setelah mengalami serangan dan kedzaliman dari kelompok ekstrim Buddha yang membantai ribuan muslimin, serta ditangkapanya ribuan kaum muslimin oleh pemerintahan Burma yang sampai saat ini tidak diketahui nasibnya.
Utusan PBB untuk hak asasi manusia Thomas Ojea Quintana menggambarkan kondisis tersebut mirip penjara, sementara wakil khusus Sekjen PBB Valerie Amos menegaskan bahwa mereka sangat membutuhkan kebutuhan hidup yang sangat mendasar, dimana mereka hidup dalam kondisi sangat buruk, dalam bayang-bayang bahaya dari pemerintah Burma, sangat membutuhkan bantuna kemanusian, serta obat-obatan. [AH/Rna-press]