FILIPINA (Panjimas.com) – Robert Erdward Musa Cerantonio (29th) atau akrab dengan panggilan Syaikh Musa Ceraintonio dikabarkan tertangkap di Filipina.
Otoritas Filipina mengamankan seorang warga negara Australia dicurigai terlibat dalam militan asing, Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) yang kini mendeklarasikan diri sebagai Daulah Khilafah Islamiyah.
Syaikh Musa Cerantonio yang berkewarganegaraan Australia dibekuk oleh tim SWAT dari kepolisian Filipina bersama dengan tim dari Kepolisian Federal Australia (AFP). Mereka menggerebek apartemen Syaikh Musa Cerantonio yang ada di dekat Bandara Internasional Mactan-Cebu, Filipina pusat.
“Dia (Cerantonio-red) telah merekrut warga muslim Filipina untuk bertempur di Irak dan Suriah,” tutur seorang pejabat senior intelijen pada kepolisian setempat, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters.
“Dia benar-benar menyerukan jihad. Tapi kami masih berusaha memastikan laporan bahwa sejumlah warga muslim Filipina menanggapi seruannya. Aktivitasnya di sini menarik perhatian Kepolisian Federal Australia dan mereka memberitahu kami,” imbuhnya.
Kepolisian Filipina melaporkan, Syaikh Cerantonio tiba di negara tersebut pada awal Februari lalu dan diduga mulai melakukan perekrutan bagi ISIS. Awal bulan ini, Cerantonio memposting pesan pada media sosial yang isinya mengklaim bahwa dirinya telah pergi ke wilayah di mana ISIS telah mendeklarasikan kekhalifahan atas sebagian wilayah Suriah dan Irak.
“Kami tidak percaya dia sudah ke Filipina. Maupun pergi ke Timur Tengah,” ucap Wakil Komisioner Keamanan Nasional pada AFP, Andrew Colvin kepada media setempat, Daily Telegraph.
Namun dalam pernyataannya, AFP enggan menjelaskan lebih detail soal kasus ini. Sedangkan kepolisian Filipina menuding bahwa Cerantonio telah berpergian ke wilayah Basilan dan Sulu yang ada di Filipina selatan, untuk menyebarkan Islam radikal demi mendukung Irak dan Suriah.
Polisi mengatakan bahwa sementara berada di Filipina, Syaih Musa Cerantonio, pria kelahiran Melbourne ini telah mengunjungi wilayah mayoritas Muslim Mindanao, basis pejuang Muslim berusia puluhan tahun di mana pejuang Islam yang terkait dengan Al-Qaeda.
Ia juga telah mengunjungi selatan Davao City, di mana keamanan telah diperketat setelah adanya peringatan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino bahwa serangan pejuang Islam sedang direncanakan di sana.
Tapi Senior Superintendent Conrado Capa mengatakan bahwa polisi awalnya tidak menemukan bukti yang mengaitkan Syaikh Cerantonio dengan terorisme atau kelompok terorisme di Filipina.
“Penangkapan ini berdasarkan surat perintah deportasi yang dikeluarkan oleh Biro Imigrasi,” kata Inspektur Capa.
Namun, ia mengatakan penyidik akan memeriksa isi ponsel dan kartu SIM yang disita dari Cerantonio, untuk menyelidiki setiap kontak lokal dan untuk memeriksa apakah ia memiliki pengikut di negara ini.
Musa Cerantonio, awalnya adalah seorang Katolik yang masuk Islam pada usia 17 tahun, ia akan dideportasi ke Australia di bawah surat perintah yang dikeluarkan untuk Robert Edward Cerantonio oleh Biro Imigrasi di Manila, karena melanggar undang-undang imigrasi.
Pada hari Sabtu ia berada di bawah penjaga bersenjata di fasilitas imigrasi di dalam pangkalan militer Camp Intramuros di Manila untuk dideportasi ke Australia. [SMH, DM, Reuters]