JAKARTA (Panjimas.com) – Sistem syirik Demokrasi ternyata telah melenakan Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta. Pasalnya, demi meraih kursi kekuasaan di NKRI, keduanya rela menggadaikan aqidah mereka.
Capres Prabowo yang didukung oleh sebagian tokoh Islam dan dielu-elukan bisa membawa nasib baik bagi umat Islam itu ternyata tanpa malu-malu mendatangi ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Peringatan Kenaikan Isa Almasih dan Pentakosta di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/7/2014) malam.
Bersama Anis Matta yang sering membuat kontroversi dengan sikapnya menggandeng kaum Kristen, kedatangan Prabowo langsung disambut alunan tifa dan lambaian satu jari dari jemaat yang hadir memenuhi Balai Sidang JCC. Melihat banyaknya jemaat yang mengelukan Prabowo, Anis berujar, “Wajar kalau beliau begitu dielu-elukan. Sudah saatnya,” kata Anis.
Prabowo hadir dengan kawalan ketat protokoler dan panitia pelaksana. Ia bersedia meladeni permintaan foto para jemaat sambil menebar senyum ke arah media. Namun, Prabowo tak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya mengacungkan satu jari dengan diikuti oleh pendukungnya di Balai Sidang.
Selain Anis Matta, kedatangan Prabowo itu juga ditemani adiknya yang beragama Kristen, Hashim Djojohadikusumo dan Ketum Partai Gerindra Suhardi. Prabowo mendatangi ibadah KKR untuk menggalang dukungan dan terima kasihnya kepada jemaat Kristiani yang mau memilih Prabowo-Hatta dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
Tak hanya di media online, di sosial media (sosmed) pun kedatangan Prabowo dan Anis Matta dalam ibadah KKR itu mengundang reaksi yang beragam. Namun rata-rata, reaksi yang muncul adalah menyesalkan sikap mereka dan menganggap kedatangan mereka ke acara ibadah kaum Kristen menunjukkan jati diri keduanya. [Ghozi Akbar/dbs]