JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua DPP Bidang Hukum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mensinyalir ada pihak-pihak yang hendak membuat legitimasi, seolah-olah FPI terlibat dalam rencana penyerangan ke kantor Metro TV tanggal 7 Juli 2014 mendatang. Hal ini ditegaskan Munarman seperti rilis yang diterima Panjimas.com, pada Sabtu (5/7/2014).
“Ada pihak-pihak jahat yang sedang meninggalkan jejak palsu untuk memberi kesan dan bukti seolah FPI yang menyerang Metro TV, yaitu berupa bertebarannya spanduk dengan tulisan “Lawan Kafir, FPI dukung Prabowo Hatta”, kami tegaskan itu adalah “fals flag” yang sengaja ditinggalkan sebagai pengkondisian bahwa bila nantinya benar terjadi serangan (pura-pura) ke Metro TV, maka FPI adalah pelakunya,” tegasnya.
“Ini politik kambing hitam yang sangat jahat yang dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dalam ilmu intelijen dan orang tersebut satu-satunya yang bergelar akademik dalam dunia intelijen. Kami harapkan masyarakat tidak termakan dengan permainan intelijen dan pembentukan opini dengan cara-cara jahat tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPW FPI Bekasi Raya, ustadz Murhali Barda dalam akun Facebook-nya (FB) menyatakan, FPI tidak pernah mengintruksikan anggotanya untuk membuat spanduk itu. “Dimaklumatkan kepada segenap Elemen Bangsa bahwasanya Front Pembela Islam tidak PERNAH memberikan Intruksi atau Anjuran agar membuat SPANDUK “LAWAN ORANG KAFIR” dalam rangka mensukseskan Calon Presiden tertentu,” tulisnya.
“Bila saudara mendapati SPANDUK seperti dalam gambar ini maka dipersilahkan untuk menertibkannya dengan tidak mengotori Kalimat Tauhid yang termaktub dalam LOGO FPI.Demikian maklumat ini kami sampaikan.IN TANSHURULLAHA YANSHURKUM WA YUTSABBIT AQDAMAKUM,” tegasnya.[Ghozi Akbar]