JAKARTA (Panjimas.com) – Dalam membentuk Satgas Penanggulangan Terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menunjuk Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nazaruddin Umar sebagai pimpinan dan pilar terdepan untuk memusuhi dan mencegah penyebaran syari’at jihad yang kemudian mereka sebut bahwa jihad sebagai akar munculnya terorisme dan radikalisme.
Hal itu diungkapkan Kepala BNPT, Ansyaad Mbai ketika melakukan konfrensi pers (konpres) pertemuan rektor perguruan tinggi agama Islam di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, pada Jum’at (4/7/2014), dengan mengumpulkan puluhan rektor tingkat perguruan tinggi agama Islam di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Nazaruddin mengatakan bahwa fenomena penyebaran syari’at jihad yang berkembang luas di masyarakat jangan dianggap enteng. “Sejauh ini kita telah mengumpulkan kurang lebih 30 perguruan tinggi agama Islam yang dihadiri para rektornya seperti UIN, STAIN dan sebagainya. Ini penting dikumpulkan karena mereka sebagai calon pengajar di sekolah agama hingga perguruan tinggi,” katanya.
Tak hanya para rektor, BNPT juga mengumpulkan para alumni UIN yang menjadi pembicara dalam pertemuan tersebut. Hal itu dilakukan untuk menyamakan dan menyatukan persepsi guna memusuhi dan mencegah penyabaran syari’at jihad di masyarakat dan lingkungan kampus.
“Kita undang mereka bukan meragukan para pimpinan UIN tetapi untuk menyamakan gagasan dan pandangan yang sama. Dulu ada asumsi, kekerasan itu muncul dari fakultas umum, khususnya eksakta, tetapi dalam beberapa survei belakanhan ini justru hal itu terjadi di jurusan Islam,” ungkapnya. [Ghozi Akbar/dtk]