SYAM (Panjimas.com) – Tak lama setelah deklarasi khalifah yang diumumkan Syaikh Abu Muhammad Al-Adnany Asy- Syami –hafidzahullah- pada 1 Ramadhan 1435 H, Selasa 3 Ramadhan, kerinduan kaum muslimin akan mendengar nasehat dan arahan Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi –hafidzahullah- , pasalnya muasah Al-Furqan merilis resmi pesan beliau untuk umat Islam dan mujahidin.
Dalam audio yang berdurasi 19:47 menit, beliau memberikan tahniah atas datangnya bulan Ramadhan yang mulia, seraya membacakan hadits Rasul,
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (Muttafaq ‘Alaih)
ومن قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
”Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
“Maka, kami ucapkan selamat pada kalian hamba- hamba, karena allah mempertemukan kalian dengan bulan mulia ini, pujilah Allah dan bersyukurlah padaNya, telah memanjangkan umur kalian serta memberi kesempatan untuk memperbaiki perbuatan yang telah lampau, sambutlah Ramadhan dengan taubat nasuha dan tekad yang bulat,” pesan beliau.
Kemudian beliau menerangkan tidak ada amalan pada bulan ini yang lebih mulia dari jihad fisabilillah
“Dan tidak ada amalan yang lebih mulia baik di bulan ini atau bulan lainnya dari jihad fi sabilillah, ambilah kesempatan ini, dan berjalanlah diatas jalan salaf shalih, tolonglah Din Allah dengan jihad, terbanglah di jalan Allah, gentarkanlah musuh- musuh Allah , dan kejarlah kematian pada tempatnya (syahadah), dunia ini fana dan sementara sedangkan akhirat kekal selama- lamanya.”
Dalam taushiyahnya Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi ternyata amat memperhatikan kondisi umat Islam di Indonesia, khususnya para mujahidin yang ditawan lantaran dituduh melakukan tindakan terorisme.
“Sedangkan mereka yang bertahan dalam ke-Islam-annya dianiaya, dijadikan target, dan diusir, yang kemudian berakhir dengan dibunuh, dipenjarakan, atau disiksa, atas tuduhan tindakan terorisme.”
“Akan tetapi bagi mereka (para penguasa) pembunuhan kaum muslimin Burma dan pembakaran rumah mereka bukanlah tindakan terorisme. Menceraiberaikan dan merampas kekayaan Muslim di Filipina, Indonesia dan Kashmir bagi mereka bukanlah tindakan terorisme.”
Selain itu, Syaikh Al-Baghdadi juga mengingatkan kepada tentara Daulah Islam bahwasanya ummat Islam yang tertindas menanti uluran tangan mereka, hingga ke Indonesia.
“Jadilah rahib (ahli ibadah) di malam hari, penunggang kuda di siang hari! Sesungguhnya umat islam memantau jihad kalian dengan mata penuh harapan, kalian mempunyai saudara- saudara diseluruh penjuru dunia mengalami sikasaan pedih, kehormatan mereka diinjak- injak, darah- darah ditumpahkan, para tawanan merintih dan berteriak tangis, anak- anak yatim dan para janda mengeluh, ibu- ibu yang kehilangan anaknya berkabung, masjid- masjid dinodai,kesucian dirampas, hak- hak dicuri diambil paksa. Di Cina, India, Palestina, Somalia, begitu pula di Jazirah Arab, Kauakakus, Syam, Mesir dan Irak, di Indonesia, Afghanistan, Filipina, Ahvaz, Iran, Pakistan, Tunisia, Libya, Aljazair, Maroko, baik di timur maupun barat.”
“Besarkanlah tekad kalian wahai tentara Daulah Islam. Karena saudara-saudara kalian di berbagai belahan dunia menanti kedatangan kalian. Mereka menanti pasukan kalian cukuplah, kabar yang telah sampai kepada kalian, tentang keadaan yang ada di Afrika Tengah, dan sebelumnya di Burma, dan yang belum diketahui lebih mengerikan, maka Demi Allah! Kami akan balas, Demi allah! Kami akan lakukan pembalasan, walau setelah beberapa saat, kami akan balas, akan kami kami balas dengan pembalasan yang setimpal atau lebih,”
وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ
“dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri .” (asy-Syura 39). [AH]