SOLO (Panjimas.com) – Selain membantah fitnah yang beredar bahwa Ustadz Rosyid Ridho Ba’asyir dan Abdul Rochim Ba’asyir ikut mendukung Pemilu, kedua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir itu juga memperingatkan para penebar fitnah untuk bertaubat.
Sebab hal itu telah memecah belah umat Islam agar timbul permusuhan dan tak dilakukan kecuali oleh orang-orang munafik.
“Kami ingatkan bahwa para penebar fitnah itu telah memecah kesatuan hati kaum muslimin dan menyebabkan kegundahan di hati sebagian mereka serta menimbulkan suasana permusuhan diantara sesama saudara seislam adalah perbuatan orang munafik dan sungguh mereka harus bertanggungjawab kelak di hadapan Allah SWT. Wa hasbunallahu wani’mal wakiil,” ungkap Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir dalam surat pernyataannya melalui pesan singkat kepada redaksi Panjimas.com, Rabu (2/6/2014).
Kedua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang sama-sama duduk dalam Majelis Syariah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu mengutip daril dari Firman Allah Ta’ala dan Hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam, tentang haramnya menggunjing atau ghibah terhadap sesama Muslim.
Allah Ta’ala Berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya.” (Q.S. Al-Hujurat: 12).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan makna ghibah. Beliau bersabda,
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui” Beliau bersabda, “Engkau mengabarkan tentang saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang aku katakan itu memang terdapat pada saudaraku?” Beliau menjawab, “Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya.” (HR. Muslim).
Keduanya juga mengimbau agar kaum Muslimin berhati-hati di zaman fitnah ini agar bertabayun dalam menerima berita.
“Kami juga mengingatkan kepada seluruh kaum muslimin agar berhati-hati di zaman Fitnah ini dan tidak mudah menerima berita dan mengingatkan siapapun yang mendengar berita palsu agar bertabayyun dan memastikan kebenarannya dahulu seperti dalam firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q.S. Al-Hujurat: 6),” jelasnya.
Demikian klarifikasi tersebut, yang diakhiri dengan salam dan nama kedua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. [AW]
Berita terkait:
Ustadz Rosyid Ridho Ba’asyir & Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir Bantah Dukung Pemilu