CIANJUR (Panjimas.com) – Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (GARIS) H. Chep Hermawan yang cenderung mendukung salah satu Calon Presiden (Capres) mendapatkan respon penolakan dari tubuh pengurus GARIS sendiri.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan Sikap DPP GARIS yang dikeluarkan pada 21 Juni 2014 yang lalu.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa secara prinsip DPP GARIS menyatakan sikap Baro terhadap Hukum-hukum buatan Manusia termasuk Demokrasi. Hal ini sesuai dengan tuntutan dalam Al Quran surat Al-an’am ayat 116, Al-baqarah ayat 256 dan Fatwa Ketua Dewan Syuro DPP GARIS, yaitu Ust Abu Bakar Baasyir yang sekarang berada di penjara Thogut Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah,” demikian surat yang diterima redaksi Panjimas.com, Selasa (1/7/2014).
Pengurus DPP GARIS menegaskan bahwa sikap H. Chep Hermawan yang ikut-kutan dalam pesta demokrasi merupakan kebijakan pribadi tanpa melalui syuro.
“Adapun sikap dari H.Chep Hermawan (Ketua Umum DPP GARIS) yang cenderung ikut-ikutan dalam pesta demokrasi pilpres adalah kebijakan sendiri tanpa ada mekanisme syuro dengan pimpinan lain dalam Organisasi termasuk Dewan Syuro.
Maka dari itu, Kami DPP GARIS menyatakan sikap antara lain :
- Menolak Demokrasi dan segala bentuk Produknya
- Menerangkan bahwa Garis tetap konsisten terhadap Visi dan Misinya yaitu menegakan Syari’at islam secara Kaffah dalam bingkai Daulah serta Khilafah.
- Mendukung perjuangan ISIS dan akan mengarahkan segala daya dan upaya untuk membantu perjuangan ISIS dalam menegakan Daulah dan Khilafah di muka Bumi ini dengan Jihad Fiesabillah.”
Surat dari DPP GARIS tersebut ditandatangani oleh pengurus lainnya seperti Sekjen DPP GARIS, Ludi Burdah Muslim, Anggota Majelis Syuro Pusat, Ustadz Dindin Syamsudin, Ketua DPD GARIS Bekasi Raya, Ustadz Syamsudin Uba dan Ketua DPD GARIS Sukabumi Raya, Ustadz Ade Saefulloh.
Untuk diketahui, H Chep Hermawan dahulu begitu membela Syiah yang menurut pengakuannya lantaran kekagumannya pada revolusi Iran.
Saat deklarasi dukungan Umat Islam untuk Daulah Islamiyah Iraq dan Syam (ISIS) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, H Chep Hermawan secara seremonial menerima panji bendera tauhid yang diserahkan Ustadz Bachrum Syah sebagai simbol untuk melanjutkan perjuangan penegakkan Syariat Islam.
Menjawab keraguan berbagai kalangan lantaran sikap H Chep yang dahulu mendukung Syiah, akhirnya DPP GARIS menerbitkan surat yang berisi bahwa H Chep telah bertaubat dari ketergelincirannya itu.
“Adapun kesalahan-kesalahn saya yang telah lau bahwa saya pernah memandang baik Syi’ah atau membelanya, itu dikarenakan kekaguman saya terhadap revolusi Iran, dan itu adalah semata-mata dikarenakan ketidakpahaman dan ketergilinciran diri saya akan hal tersebut, maka saya bertaubat kepada Allah , dan kembali kepada –Nya, serta meminta maaf kepada seluruh kaum muslimin,” ungkap H Chep Hermawan dalam surat bernomor 009/DPP-GARIS/III/2014 yang ditandatanganinya sendiri bersama pengurus GARIS lainnya.
Lantas, bagaimana dengan sikap H Chep Hermawan yang kembali tergelincir, ikut dalam pesta demokrasi dengan mendukung salah satu Capres? [AW]