JAKARTA (Panjimas.com) – KH Abdullah Gymnastiar, atau yang akrab disapa Aa Gym memberikan nasihat kepada para calon presiden yang akan datang. Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid tersebut menyampaikan agar para Capres tidak perlu melakukan politik pencitraan.
Hal ini disampaikan Aa Gym dalam Kajian Tauhid yang diselenggarakan Daarut Tauhid di Masjid Istiqlal, Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta, pada Ahad (9/6/2014).
“Ini kalau ada calon presiden yang akan datang, tahun dua ribu berapalah… jangan pencitraan. Saudara kalau mau berbuat baik, berbuat baik saja. Ngga usah selalu ada kamera, tidak usah selalu harus ditulis. Mau apa?” kata Aa Gym di hadapan ribuan jamaah yang memadati ruang utama masjid Istiqlal.
Menurutnya, tidak penting pujian dan anggapan baik dari mahluk, sebab tidak ada manfaatnya jika Allah tidak suka.
“Tidak penting kita dianggap sebagai orang baik, yang penting jadi orang baik, setuju? Sekarang seluruh dunia bergabung memuji kita, tapi Allah tahu kita hanya bagus topengnya saja, Allah tidak suka kepada kita, apa manfaatnya pujian orang ke kita? Ngga ada apa-apanya!” tandasnya.
Ini kalau ada calon presiden yang akan datang, tahun dua ribu berapalah… jangan pencitraan. Saudara kalau mau berbuat baik, berbuat baik saja. Ngga usah selalu ada kamera, tidak usah selalu harus ditulis. Mau apa?
Ia menambahkan, takdir Allah untuk hambaNya tidak ada yang bisa menghalangi oleh mahluk.
“Takdir dari Allah untuk kita tidak bisa dihalangi oleh orang-orang yang sebel ke kita,” imbuhnya.
Aa Gym pun mengutip surat Yunus ayat 107 untuk menegaskan bahwa jika Allah menghendaki kebaikan pada seseorang maka tidak ada yang bisa menghalangi.
وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Dan jika Allah menghendakikebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107).
“Sok, gabung jin dan manusia, ngalang-ngalangin satu butir nasi saja yang Allah kehendaki nyampe ke mulut ini, demi Allah sampai itu! Mau ngalangin pake nuklir, ngga ada yang bisa ngalangin ketentuan Allah itu,” pungkasnya. [AW]