WASHINGTON (Panjimas.com) – Lembaga mata-mata Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), melangkah dari belakang ke bagian depan media sosial dengan membuat akun Facebook dan Twitter sebagai bagian dari upaya untuk menunjukkan keterlibatannya dengan publik.
“Kami tak bisa mengkonfirmasi atau membantah bahwa ini adalah tweet pertama kami,” kata CIA dalam debutnya di Twitter pada Jumat (6/6/2014).
Badan intelijen itu kemudian dengan cepat mengonfirmasi lewat siaran pers bahwa tweet itu menandai kehadiran mereka di Twitter dan Facebook.
Dalam waktu dua jam setelahnya, dinas rahasia tersebut telah menerima sekitar dari 90.000 retweet dan CIA mendapat 115.000 pengikut. Saat ini pengikut CIA sudah bertambah menjadi 308.000.
CIA bergabung dengan Twitter dan Facebook untuk membantu lembaga agar bisa lebih langsung terlibat dengan masyarakat dan menyediakan informasi mengenai misi, sejarah dan perkembangan lain CIA, kata Direktur CIA John Brennan dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.
Dinas rahasia Amerika Serikat sebelumnya sudah memiliki akun di beberapa jejaring sosial seperti YouTube dan Flickr. CIA juga telah lama mengikuti perkembangan media sosial.
Open Source Center milik lembaga itu memantau jutaan tweet dan update Facebook setiap hari serta melacak informasi yang disiarkan masyarakat tentang mereka di media sosial tersebut.
Semua informasi itu kemudian akan diterjemahkan dari bahasa aslinya ke Bahasa Inggris dan diperiksa-silang dengan sumber lain informasi sebagai bahan rujukan CIA. [AW/Antara]