JAKARTA (Panjimas.com) – Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) selain merilis tanggapan atas fitnah yang menimpa para qiyadahnya juga menyampaikan sikap terkait perselisihan antar mujahidin di bumi Syam. (Baca: Ustadz Ba’asyir: Fitnah terhadap JAT dan Qiyadahnya Ulah Thaghut!)
Dalam rilis terbaru, Ahmad Fatih selaku Jubir JAT menyampaikan sikap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang lebih mengerucut pada perselisihan antara Jabhah Nushrah dan ISIS.
“Pertama, bersimpati dengan ISIS tapi tidak sembrono dalam memberikan sikap sehingga harus diteliti terlebih dahulu apakah ISIS ini sudah sesuai syar’i menjadi sebuah Daulah atau belum.
Kedua, kita mendukung ISIS dan Jabhah Nushrah (JN) dan berusaha untuk mendamaikan keduanya.
Ketiga, status seseorang yang tidak berbai’ah kepada Daulah tidak menjadi kafir selama masih ada wala’ terhadap Daulah dan berbaro’ dengan pemerintah kafir,” demikian rilis yang diterima redaksi Panjimas.com, Rabu (4/6/2014).
Untuk diketahui, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir sebelumnya pernah menyampaikan seruan kepada para mujahidin di bumi Syam yang ditulis dengan bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
Dalam seruan tersebut, Ustadz Ba’asyir berharap agar mujahidin di bumi Syam tidak terpecah belah dalam perselisihan dan berjihad dalam satu komando.
“Kalaulah saat ini kalian sedang diuji oleh Allah dengan sedikit perselisihan saya tidak ingin terjebak dengan membela salah satu dari kalian dan menyalahkan yang lain, seperti sebagian tokoh dan aktivis . Saya tidak hadir bersama kalian, karenanya saya tidak bisa menilai siapa salah siapa benar. Oleh karena itu saya mengharapkan laksanakan jihad mengikuti sunnah yaitu dengan jamaah bersatu satu komando jangan jihad sendiri-sendiri,” tegas Ustadz Ba’asyir. [AW/JAT]