JAKARTA (Panjimas.com) – Ahmad Fatih, Juru Bicara Resmi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) menyampaikan rilis yang membantah adanya fitnah yang beredar bahwa sikap Ustadz Abu Bakar Ba’asyir berbeda dengan beberapa asatidz atau qiyadah dalam pengurus JAT.
Sejumlah pengurus markaziyah JAT termasuk Jubir JAT, Ahmad Fatih membesuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir di sel Super Maximum Security (SMS) LP Pasir Putih, Nusakambangan, Jawa Tengah, pada hari Selasa (3/6/2014) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menegaskan bahwa sikapnya terkait masalah takfir, pelaku demokrasi dan ansharut thaghut sama sebagaimana sikap majelis syariah JAT.
“Penyebutan kafir muayyan/kafir ta’yin hanya berlaku apabila sudah ada penyebutan nama orang tertentu, kalau masih belum maka sifatnya masih kafir ‘aam. Pemahaman saya (UstadzAbu Bakar Ba’asyir) mengenai masalah demokrasi dan kekafiran ansharut thaghut sama dengan Majelis Syariah JAT,” demikian diantara poin rilisan resmi JAT yang diterima redaksi Panjimas.com, Rabu (4/6/2014).
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir juga menegaskan, fitnah yang menimpa JAT dengan menggembar-gemborkan perbedaan sikapnya dengan majelis syari’ah JAT merupakan ulah ansharut thaghut.
“Fitnah yang menimpa para asatidzdi JAT dan Qiyadah JAT yang di anggap berbeda dengan saya (Ustadz Abu Bakar Ba’asyir) adalah permainan thaghut dan ansharut thaghut,” ungkap Ahmad Fatih dalam rilis JAT.
Ia berharap rilis resmi tersebut bisa memberikan bayan (penjelasan, red.) kepada umat terkait fitnah yang begitu marak sekarang ini yang menimpa JAT dan para qiyadahnya. [AW/JAT]