KAIRO (Panjimas.com)- Ibu dari salah satu mahasisiwa yang ditahan karena dituduh ikut demontrasi menentang kudeta menceritakan perlakuan pihak militer terhadap para tahanan.
Dalam sambungan telepon dengan TV Al Jazeera, Ummu Muhammad menceritakan hal itu dengan isak tangis, seraya menyeru kepada siapapun yan masih ada rasa peduli dalam hatinya ketika mendengar berita penyikasaan yang terjadi di penjara- penjara Msir untuk bergerak melakukan pertolongan.
“Anak saya mahasiswa Al-Azhar, ditangkap saat ia menyeberangi jalan, bukan karena ia ikut serta demontrasi atau perbuatan lainya yang menyangkut politik,”Ungkap Ummu Muhammad.
Ia menambahkan bahwa diantara siksaan yang diterima anaknya beserta tahanan lainnya, adalah pukulan- pukulan keras yang dilakukan pasukan bertopeng, bahkan sesekali ditembakan kearah mereka peluru tajam dan membunuh salah satu mereka, sebagaimana pula pihak penjara memutus air sepanjang hari, hampir tidak datang air kecuali hanya 5 menit setiap empat jam, di sisi lain kebanyakan sel mereka sangat sempit, dengan cuaca yang buruk serta suhu panas yang tinggi.
“Demi Allah, pihak penjara melakukan pembakaran barang- barang tahanan termasuk pakaian meraka, bahkan mushaf yang menemani kesendirian mereka dan untuk bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, mereka bakar.” Ungkap Ummu Muhammad.
Video kesaksian selengkapnya.
(Habibi)