BEKASI (Panjimas.com)- Jamaah Ansharut Tauhid sebagai jamaah dakwah wal jihad menjadi salah satu yang paling ditunggu keputusannya terhadap perselisihan dua kelompok mujahidin di Suriah. Banyak tekanan yang diterima JAT hingga saat ini yang secara tidak langsung memaksa JAT untuk memilih satu kelompok.
Kabar terbaru yang diterima redaksi Ansharuttauhid.com adalah, bahwa Ahad (18/05/2014) beredar SMS yang mengatasnamakan JAT Jawa Timur berisi pernyataan ISIS adalah kelompok khawarij yang diituduhkan oleh JAT. Padahal pada saat yang sama Amir JAT Wilayah Jawa Timur, Ustadz Hamzah sedang mengikuti musyawarah nasional JAT di Islamic Center Bekasi.
Menanggapi kabar ini Jubir JAT, Ahmad Fatih menegaskan bahwa itu adalah kabar bohong. Beliau menghimbau kepada seluruh anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan masyarakat umum untuk tidak mempercayai kabar-kabar yang disampaikan baik melalui SMS maupun media sosial .
“Sikap JAT masih sama seperti bayan pertama Ust. Abu Bakar Ba’asyir tentang konflik mujahidin di Suriah, yaitu bersikap netral dan sikap netral ini bukan sebuah sikap kemunafikan sebagaimana Ustad Abu sampaikan ketika ana berkunjung ke pasir putih dan sikap yang kedua adalah menyerukan kepada kedua kelompok untuk ishlah dan berjihad dalam satu komando,” tegasnya saat ditemui usai munas JAT di ruang Marwah Islamic Center, Bekasi, Ahad (18/04/2014)
Anggota JAT dan umat Islam hendaknya berhati-hati dengan kabar bohong seperti ini dan jangan mudah percaya, karena itu adalah bentuk manajemen konflik yang hendak diciptakan intelijen dan musuh Islam. Konflik seperti ini sengaja di ciptakan agar terjadi perpecahan diantara struktur dan anggota di JAT yang selama ini istiqomah menjalankan agenda Tathbiqus Syariah (Penerapan Syariat) dengan dakwah dan Jihad.
Konflik ini juga bertujuan untuk membenturkan JAT dengan jamaah Jihad yang mendukung ISIS. Dan metode inilah yang paling murah dan efektif yang sekarang dijalankan oleh musuh-musuh Islam untuk melemahkan pergerakan Islam diseluruh dunia yang mengusung tathbiqus syariah dan Daulah Islamiyyah termasuk di Indonesia.
“Sekali lagi ana sampaikan kepada anggota JAT dan umat Islam lainnya agar tidak percaya terhadap isu-isu murahan dan bohong seperti itu, dan silahkan kalau ada kabar-kabar seperti itu sampaikan kepada kami di markaziyah agar kami dapat tanggapi dan luruskan kabar kebohongan tersebut,” pungkasnya. (Hb/Ansharuttauhid)