IRAN (Panjimas.com)- Dalam rangka melaksanakan petunjuk Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khameni , yang menyerukan pembatalan rencana pengendalian kelahiran di negara tersebut, dan dalam rangka meningkatkan populasi penduduk hingga mencapai 150 juta jiwa, maka Ulama Syiah Iran mendesak keluarga untuk memiliki 5 sampai 14 anak.
Pada sebuah program yang disiarkan langsung televisi Iran, bintang tamu acara tersebut menyerukan warga, “malam ini mereka memutuskan untuk meninggalkan budaya satu atau dua anak, demi kecintaan atas Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.”
Dia menambahkan, ” Anda harus memiliki setidaknya lima anak sebagai bentuk ngalap berkah dari lima orang yang baik ( Rasulullah, Fatimah, Ali, Hasan, Husain) atau delapan anak sebagai bentuk ngalap berkah dari Imam Ridha ( Imam kedelapan yang dikuburkan di kota Mashhad Iran), atau dua belas sebagai bentuk ngalap berkah dari Imam dua belas, ataupun 14 sebagai bentuk ngalap berkah dari empat belas orang yang maksum ( Rasulullah, Fatimah, dan dua belas imam sebagaimana keyakinan Syiah).”
Khameni kembali menegaskan hal tersebut pada pertemuannya dengan Asosiasi Bidan Iran pada hari bidan sedunia 5 Mei , ia menambahkan bahwa peningkatan kelahiran merupakan hal yang sangat mendesak , sebagaimana diberitakan Irian Student News Agency (ISNA).
Maka realisasi dari seruan tersebut, telah dipasang billboard besar di jalan- jalan besar di perkotaan Iran, terutama di ibukota Teheran yang bertuliskan slogan dengan bahasa Farsi dan Inggris, “ tambah anak tambah bahagia.”
Begitu pula Departemen Kesehatan Iran menghapuskan semua rencana pengendalian kelahiran, dan Dewan Syura baru – baru ini mengeluarkan draft undang- undang “ Pertambahan penduduk dan pengendalian kelahiran “ yang akan menghentikan upaya aborsi dan sterilisasi serta akan menindak pelanggar dengan penjara enam bulan sampai lima tahun, ditambah dengan membayar denda.
Pada bulan Maret lalu, Ulama Syiah Iran memperingatkan tingginya pertumbuhan penduduk sunni di Iran, Ia pula menyerukan pemerintah untuk menggunakan cara- cara tertentu untuk membujuk penduduk Syiah agar memiliki banyak anak.
Kantor berita Mehr mengutip semi resmi ketakutan Nasher Rafi’i yang mengungkapkan,” untuk pertama kalinya kita melihat jumlah siswa sunni di sekolah dasar sama dengan jumlah siswa syiah, bahkan di beberapa kota di Provinsi Azerbaijan bahwa siswa Sunni telah mencapai 70 %,” ia menyebut hal itu sebagai bahaya yang serius. (Habibi/Arabiya)