IDC-NEWS. COM-Keputusan rezim kudeta Mesir memvonis 529 anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk Mursyid ‘Amm Muhammad Badi’ dan Ketua Parlemen Sa’ad Al Katatni, dengan hukuman mati dalam pengadilan yang tidak dihadiri terdakwa dan tanpa pembelaan membuat para ulama memberikan komentar.
Syaikh Dr. Salman Al Audah memberi komentar terhadap hukuman mati kepada 529 anggota Ikhwanul Muslimin dengan mengatakan, “Celakalah bagi mereka yang memberi alasan(keuzuran) kepada para thaghut dan penzalim!”
Beliau juga mengaitkan hukuman mati atas 529 anggota Ikhwan tersebut dengan ayat Al-Quran yang berbunyi, “Janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah, melainkan dengan suatu alasan yang benar. Siapa saja yang dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami memberikan kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS al-Isra’ [17]: 33), yang ia tujukan kepada Mufti Republik Mesir dan 16 penghukum yang lain.
Syaikh Majid Al Ghamidi, mengatakan, “Baru kamu mengetahui bahawa sesungguhnya ada bangsa Arab yang lebih kotor dari bangsa Yahudi.”
“Tiadalah laknat Allah melainkan ke atas orang yang zalim,” tambahnya.
Sementara itu, Syaikh Nabil Al Awadhi dari Kuwait mengatakan, “Bila rusak para pemimpin, maka ia bukanlah penyelamat ummat.”
Sedangkan Syaikh Humaid An Nuaimi menyatakan, “Dan beginilah engkau dibunuh wahai Sayyid Quthb, dan beginilah juga mereka mau membunuh Badi’ dan Al Katatni, hanya karena mereka ingin mendaulatkan Islam!”(Habibi/fimadani)