(Panjimas.com) – Belum lama aku menikmati kemenangan dan hampir jadi Bupati, ternyata ada serangan dari tentara Indonesia pimpinan Soekarno. Beberapa hari sesudah pesta itu, ternyata ada pasukan Siliwangi yang sampai ke Pohrendeng untuk menangkap semua anggota FDR yang ada di Blora.
Aku tahu, pasukan ini cukup kuat dan lengkap dalam persenjataan. Banyak dari pasukanku yang tertangkap.
Setelah mendengar berbagai penangkapan, aku tahu bahwa mereka tak bisa dilawan. Ada empat algojoku yang langsung tertangkap, yaitu Sukiyo, Tarip, Suroto, dan Sambong. Pasukan Siliwangi itu menggagalkan kegemilanganku menjadi bupati Blora.
Keempatnya kemudian diperintahkan untuk membongkar sumur tempat jenazah Mr. Iskandar dan kawan-kawan yang dibunuh. Kondisi keempat jenazah sudah tidak lagi utuh, kecuali Abu Umar.
Kelima jenazah tersebut kemudian dibawa ke Blora beserta keempat algojo yang telah membunuh mereka. Di Blora, Sugio langsung dibunuh. Sedangkan Tarip, Suroto, dan Sambong, dilepaskan kembali.
Sumber: Ayat-ayat yang Disembelih
Baca juga:
[PKI I: Jamban adalah Kuburan Kalian!]
[PKI II: Menculik Semua Tokoh Kunci Blora]
[PKI III: Susah Disembelih, Abu Umar Dimasukkan Langsung ke dalam Sumur]