JAKARTA, (Panjimas.com) – Pakar Kristologi, Ustadz Insan Mokoginta mengatakan, perkembangan pemurtadan di Indonesia sangatlah luar biasa.
“Jadi bukan lebih banyak orang Kristen masuk Islam, tapi orang Islam masuk ke Kristen,” ujar Ustadz Insan Mokoginta di aula Masjid Al-Furqon, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017).
Menurutnya, hal itu wajar terjadi karena di Indonesia mayoritas muslim jadi yang murtad ke Kristen jauh lebih banyak. Pemurtadan itu memang sudah menjadi sunnatullah, maka mau tidak mau pemurtadan itu harus dihadapi.
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka,” katanya mengutip Q.S. Al-Baqarah ayat 2.
Sebelumnya, Dr. Muhammad Nanang Prayudyanto dalam pemaparannya yang disampaikan pada dialog data pemurtadan di aula Masjid Al-Firqon, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Selasa (21/11) mengatakan bahwa jumlah orang yang masuk Islam lebih banyak daripada orang yang murtad.
“Jumlah muallaf 10 kali lipat daripada jumlah orang yang murtad,” ujar Dr. Muhammad Nanang mengutip survei Kemenag, di Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2017).
Tetapi, berdasarkan pengalaman di lapangan, Ustadz Insan Mokoginta menjelaskan bahwa orang yang murtad jauh lebih banyak daripada orang yang masuk Islam.
“Menurut saya (data) ini terbalik, lebih banyak muslim masuk ke Kristen. Dan, 99,9% orang yang murtad masuknya ke Kristen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa orang-orang di Indonesia lebih banyak yang miskin, bodoh, awam, berpendidikan rendah jadi mudah dipengaruhi.
“Kadang-kadang cuma karena supermie aja murtad kok. Jadi, tidak mungkin kalo lebih banyak orang yang masuk Islam dibanding orang yang masuk Kristen. Buktinya populasi umat Islam di Indonesia semakin menurun” pungkasnya. [DP]