PANJIMAS.COM – Kisruh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan pengurus Masjid Luar Batang Jakarta memasuki area teologi. Ahok menyatakan enggan berdialog lebih jauh soal renovasi Masjid Luar Batang karena dirinya merasa sudah distempel kafir oleh pihak Masjid Luar Batang.
Ahok meradang dan menampik bahwa dirinya yang notabene beragama Kristen itu berstatus kafir. Anggota jemaat Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit Penjaringan Jakarta Utara itu ngotot beranggapan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah mengafirkan orang Kristen. Dengan arogan, Ahok menggurui orang yang mengafirkannya, agar membaca kisah Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah mengafirkan agama lain diluar Islam dalam dakwahnya. Bahkan dengan nada kesal, Ahok balik menantang, agar pengurus masjid Luar Batang itu menunjukkan hadits Nabi yang mengafirkan orang Kristen kalau ada.
“Suruh dia (oknum Masjid Luar Batang) baca kitab suci baik-baik, saya ini kafir apa bukan. Nabinya (Muhammad Saw) aja enggak pernah kafirin orang Kristen, coba catatan Nabi Muhammad di mana yang ada cerita hadits nabi yang kafirin orang Kristen, kasih tahu saya,” tegasnya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (29/3/2016) seperti dikutip teropongsenayan.com.
Dari ungkapan itu, nampak jelas Ahok keberatan dengan status kafir yang disematkan umat Islam kepada orang Kristen. Kalau orang Kristen bukan orang kafir, lantas Ahok minta diberi status beriman (mukmin) calon ahli surga?
Orang Kristen tak perlu panik dengan status kafir yang disematkan Alquran kepada mereka. Sama sekali tak perlu mereka keberatan istilah Qur’ani ini. Ini istilah syar’i ini sama sekali bukan sarkasme. Ahok juga tak perlu asing dengan istilah “kafir,” bukankah dalam Alkitab (Bibel) sendiri terdapat 278 kata kafir?
Jika mereka membaca nas-nas Bibel, julukan “kafir” jauh lebih halus dibandingkan dengan julukan yang disematkan Yesus kepada sesama manusia dalam Alkitab (Bibel): Anjing dan Ular Beludak!! (Matius 15:24-26, 23:33, 12:34, Matius 3:7, Lukas 3:7).
Hayyaa…. Ahok terlalu memaksakan diri seolah-olah paling paham Islam, padahal pengetahuannya nol besar. Ia overacting mengaku sudah membaca seluruh isi Kitab Suci Alquran dan kitab-kitab hadits Nabi Saw, sehingga berani menyimpulkan bahwa Rasulullah Saw tidak pernah mengafirkan orang Kristen.
Menyatakan Nabi Muhammad tidak pernah mengafirkan orang Kristen, adalah lelucon terbesar Ahok yang tak bertepi kejahilannya. Padahal untuk mengetahui kekafiran Kristen, anak-anak siswa Taman Pendidikan Alquran (TPQ) saja rata-rata hafal ayat dalam juz ‘Amma berikut:
“Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik…” (Al-Bayyinah 1).
”Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs. Al-Bayyinah 6).
Supaya lebih memahami makna ayat tersebut, silahkan Ahok perhatikan terjemahan bahasa China berikut:
信奉天经者和以物配主者,他们中不信道的人,必入火狱,而永居其中;这等人是最恶的人。
Selain menegaskan status kekafiran orang Kristen dalam ayat tersebut juga dijelaskan bahwa mereka adalah kafir seburuk-buruk makhluk yang akan kekal di neraka Jahanam.
Pada ayat lainnya, orang Kristen juga dilaknat Allah karena mengimani Yesus sebagai anak Tuhan, menjiplak doktrin agama pagan sebelumnya (At-Taubah 30-31).
Unsur kekafiran Kristen yang terbesar adalah meyakini doktrin ketuhanan Yesus dalam doktrin Trinitas/Tritunggal, bahwa Yesus adalah salah satu dari tiga oknum Tuhan, yaitu Tuhan yang menjelma (inkarnasi) menjadi manusia.
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putra Maryam” (Al-Ma’idah 17).
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun” (Al-Ma’idah 72).
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga” (Al-Ma’idah 73, baca juga: Al-Ma’idah 116).
Senada itu, Rasulullah Saw dalam hadits shahih bahwa orang kafir Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) diancam masuk neraka jika tidak mengimani risalah Islam yang dibawanya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah Saw bahwasanya beliau bersabda: “Demi Zat Yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, tidak ada seorang pun dari umat ini yang mendengar seruanku, baik Yahudi maupun Nasrani, kemudian dia mati tapi belum beriman dengan kerasulanku, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka” (HR. Muslim no. 153 dalam kitab Al- Iman).
Masih bertaburan banyaknya ayat dalam Alquran dan hadits Nabi Saw yang menyatakan status kafir yang ditujukan untuk orang Kristen. Hanya orang picing iman saja yang tidak bisa melihat ayat-ayat Tuhan itu dengan jelas.
Kafir Kristen Pasti Masuk Neraka Meskipun Mengasihi Manusia
Dalam pandangan Islam, sebagai orang berstatus kafir maka di akhirat kelak orang Kristen dipastikan akan masuk neraka, meskipun selama hidupnya suka berbuat baik.
Sebagaimana dinukilkan dalam Alquran surat Al-Bayyinah 1 dan 5 di atas, Allah Swt secara tegas menyatakan bahwa orang Kristen berstatus kafir dan tempatnya di neraka Jahanam yang kekal.
Mengapa orang kafir itu pasti masuk neraka meskipun seumur hidupnya selalu berbuat baik? Alquran menjelaskan bahwa semua amalan orang kafir itu tidak akan berguna di akhirat, seperti fatamorgana (saraab) dan debu yang beterbangan (habaa’an mantsuura):
“Kami berikan balasan kepada mereka atas amal yang mereka lakukan. Kami jadikan amal orang-orang kafir sia-sia bagaikan debu yang beterbangan” (Qs Al-Furqan 23).
“Orang-orang kafir itu semua amal mereka sia-sia. Semua yang mereka lakukan laksana fatamorgana di sebuah lembah. Orang-orang yang kehausan menyangka bahwa fatamorgana itu adalah air. Ketika mereka mendekati tempat itu, mereka tidak mendapatkan air sedikitpun . . . .” (Qs An-Nur 39).
“Usaha-usaha orang yang kafir kepada Tuhan mereka sia-sia laksana debu yang ditiup angin keras pada hari yang panas. Mereka tidak memperoleh manfaat sedikitpun dari hasil usaha mereka di dunia. Orang-orang kafir itu telah amat jauh sesaatnya” (Qs Ibrahim ayat 18).
Segala perbuatan baik orang kafir yang baik dan mulia di dunia akan menjadi sia-sia lantaran kekufuran mereka. Sungguh rugi mereka!
Nasib orang kafir yang celaka di neraka meski suka berbuat baik itu, dijelaskan oleh Dr Zakir Naik dalam analogi berikut:
“Jika kita mengikuti ujian, misalnya aku ujian ke perguruan tinggi, ada enam ujian yang harus diikuti: Sains, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa India, Sejarah dan Geografi, maka kita harus lulus semuanya. Jika kita mendapat nilai 100 dalam lima mata pelajaran tapi dalam satu pelajaran kita mendapat nilai 20, apakah kita akan lulus? Kita akan gagal.
Seperti itu analoginya, persyaratan untuk lulus masuk surga ada empat syarat: (1) Iman kepada Tuhan yang Maha Esa, jangan menyembah berhala, tidak beriman kepada tuhan yang salah. (2) Melakukan amal kebaikan. (3) Mengajak orang lain dalam jalan kebenaran (dakwah). (4) menasehati orang lain agar bersabar.
Orang yang berbuat baik, bersedekah dan sebagainya, tapi jika tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan bahkan menyekutukan-Nya, maka orang itu pasti gagal, tidak lulus dalam ujian akhirat. Dan masuk neraka.”
Salah satu keyakinan dalam Islam adalah orang kafir, meskipun suka berbuat baik, ia akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Apalagi jika sudah kafir lantas memusuhi dan memerangi Islam.
Orang kafir Kristen yang banyak beramal dan berakhlak mulia saja dipastikan masuk neraka, apalagi orang Kristen yang mulutnya kasar, suka memaki dan gemar bicara kotor di depan umum mengumbar kata “Tahi!! Tahi!! Tahi!!!” []
Ahmad Hizbullah MAG
www.ahmad-hizbullah.com
SMS/WA: 08533.1050000
BBM: 54B134C5