BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Komisi Dakwah Khusus MUI Pusat, Ustadz Abu Deedat Syihab SH MH menyerukan kepada umat Islam, khususnya warga Bekasi untuk mewaspadai aksi kristenisasi berkedok kegiatan sosial. (Baca: Baksos di Bekasi, Ada Gus Nuril, Yayasan Kristen Mahanaim dan Simbol Zionis)
Hal itu disampaikan Ustadz Abu Deedat ketika menanggapi adanya dugaan aksi kristenisasi terselubung dalam kegiatan sosial yang digelar Yayasan Bahtera Berkat Bangsa, bertajuk Bersatu untuk Bangkit, berlasung di lapangan Yonif 202 Tajimalela, Jl Raya Narogong, Bekasi, Jawa Barat pada Jum’at (5/2/2016). (Baca: FPI Ungkap Dugaan Kristenisasi Terselubung Berkedok Acara Baksos di Bekasi)
Menurutnya, kristenisasi berkedok aksi sosial sengaja dilakukan sebagai strategi mereka sebagaimana diajarkan dalam Bible.
“Itu bagian dari strategi yang mengacu pada Matius 10 : 16, ‘sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati’ jadi segala macam cara mereka lakukan,” kata Ustadz Abu Deedat kepada Panjimas.com, Rabu (10/2/2016).
Ia melanjutkan, aksi kristenisasi akan terus ada dan umat Islam harus waspada sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 120.
لَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
“Selain itu ada ayat bible ada dua ayat yang dianggap menjadi amanat agung Yesus, Matius 28 : 19, ‘Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus’. Jadi ke mana saja mereka pergi harus membaptis orang dengan berbagai macam cara ada yang strateginya melalui aksi-aksi sosial sebagaimana hasil keputusan kongres di Jepang tahun 2003 dengan menggandeng program-program pemerintah,” jelasnya.
Ustadz Abu Deedat mengungkapkan, strategi licik tersebut sengaja dilakukkan untuk menghilangkan image misi keagamaan mereka, lewat aksi-aksi sosial.
“Sehingga masyarakat tidak tahu kalau itu adalah sebuah kegiatan misi,” tandasnya. [AW]