BEKASI (Panjimas.com) – Sebuah kegiatan sosial bertajuk Bersatu untuk Bangkit, berlasung di lapangan Yonif 202 Tajimalela, Jl Raya Narogong, Bekasi, Jawa Barat pada Jum’at (5/2/2016).
Acara digelar Yayasan Bahtera Berkat Bangsa itu dihadiri oleh sejumlah pejabat dan aparat pemerintah.
Ratusan orang, diantaranya para pelajar pun hadir dalam acara tersebut. Mereka berasal dari berbagai sekolah baik di Kota Bekasi, maupun Kabupaten Bekasi yang diangkut dengan menggunakan puluhan mobil bus.
Bentuk pelayanan bakti sosial diantaranya, sunatan massal, pasar murah, festival pelajar dan lain-lain.
Selain bakti sosial, digelar pula acara doa bersama. Salah satu sosok kontroversial yang hadir dalam acara doa bersama tersebut terlihat Gus Nuril.
Namun, yang membuat ganjil kegiatan bakti sosial tersebut adalah terselip simbol-simbol agama tertentu.
Dari foto-foto yang dihimpun panjimas.com di lapangan, sebuah spanduk besar diangkat dengan menggunakan balon, bertuliskan Great Awakening. Istilah Great Awakening sendiri pada dasarnya cukup akrab di kalangan Kristen, yang maksudnya adalah sebuah gerakan kebangunan rohani.
Setelah melakukan penelusuran diduga kuat adanya kaitan kegiatan baksos ini dengan Deklarasi Great Awakening Bethkasih, NTT & Indonesia 2016, sebagaimana dipublikasikan oleh Bahtera Media Network.
Selain itu, para pelajar muslimah berjilbab juga terlihat memegang poster burung merpati. Simbol Burung merpati dalam tradisi Kristen dipahami sebagai simbol kehadiran Roh Kudus yang mengingatkan pada peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis (Mat 3:16 bdk Mrk, Luk dan Yoh).
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (Matius 3: 16). (Baca: Benarkah Simbol Merpati & Tulisan Sudah Genap Bagian dari Misi Kristenisasi?)
Bahkan yang lebih jelas lagi, ada spanduk Yayasan Mahanaim dengan dibubuhi logo zionis yang terpampang di tengah acara tersebut.
Untuk diketahui, sebagaimana dilansir situs berita voa-islam.com, Yayasan Mahanaim Bekasi adalah kelompok misionaris radikal yang selalu memancing kerusuhan antarumat beragama melalui program tipuan kristenisasi.
Bulan November 2008, Kristen Mahanaim berulah di Bekasi dengan membuat acara tipuan berkedok festival “Bekasi Berbagi Bahagia.” Dalam acara yang penuh dengan perlombaan ini, di lapangan terbuka umat Islam dibaptis massal. Umat Islam yang minim wawasan tentang kristologi, tidak sadar bahwa mereka diperlakukan dengan prosesi baptisan di kolam buatan.
Dua tahun kemudian, Rabu (23/6/2010) Ketua Yayasan Mahanaim Hendry Leonardi Sutanto membohongi ratusan umat Islam dari kawasan Senen Jakarta Pusat.
Dengan iming-iming rekreasi, ratusan warga Muslim ini diboyong ke rumah milik Ketua Mahanaim di Perumahan Kemang Pratama Regency, Kumala 2 blok L nomor 14. Oleh Andreas Dusly Sanau, koordinator acara, ratusan umat Islam dari beragam umur, mulai anak-anak balita hingga nenek-nenek, sebagian di antaranya adalah ibu-ibu yang berjilbab rapi itu dibawa ke kolam renang untuk dibaptis massal. [AW/mlk]