BANDUNG (Panjimas.com) – Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali M Da’i, Lc, MA menegaskan bahwa FUII telah mengeluarkan fatwa hukuman mati bagi para penghina Islam.
Fatwa tersebut awalnya dibuat untuk menyikapi para misionaris Kristen Fundamentalis yang melakukan penghinaan terhadap Islam, seperti Pendeta Suradi dan Poernama Winangun.
Namun, fatwa itu menurut KH Athian Ali tetap berlaku kepada siapa saja yang melakukan penghinaan atau pelecehan terhadap Islam, sebagaimana dilakukan oleh Ulil Abshar Abdalla dalam tulisannya di harian Kompas, 18 November 2002, berjudul “Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam.”
Dalam artikel yang menghebohkan tersebut, Ulil mengobok-obok Islam sesadis-sadisnya yang tentu saja menjadi dosa Ulil terhadap Islam dan kaum Muslimin paling parah dan takkan pernah terlupakan. Dalam artikel tersebut Ulil menistakan syariat Islam, dan menganggapnya hanya sebagai budaya Arab.
“Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal partikular Islam di Arab. Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal partikular Islam di Arab.”
Lebih jauh, Ulil juga menghina insan termulia dalam Islam, nabi Muhammad SAW., dan menganggapnya banyak kekurangan.
“Bagaimana meletakkan kedudukan Rasul Muhammad SAW dalam konteks pemikiran semacam ini? Menurut saya, Rasul Muhammad SAW adalah tokoh historis yang harus dikaji dengan kritis, (sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya), sekaligus panutan yang harus diikuti (qudwah hasanah).
Menyikapi hal tersebut, Sejumlah ulama yang tergabung dalam Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), pada 30 November 2002, berkumpul di Masjid Al-Fajar, Bandung, dan mengeluarkan kembali fatwa mati yang sebelumnya ditujukan kepada Pendeta Suradi dan Poernama Winangun alias Haji Amos.
Pernyataan FUUI berbunyi, “Menuntut aparat penegak hukum untuk membongkar jaringan dan kegiatan yang secara sistematis dan masif melakukan penghinaan terhadap Allah, Rasulullah, umat Islam, dan para ulama.”
FUUI menyatakan, “Menurut syariat Islam, oknum yang menghina dan memutarbalikkan kebenaran agama dapat diancam dengan hukuman mati.”
Saat itu, menurut Ketua FUUI, KH Athian Ali, fatwanya tak hanya untuk Ulil. “Terlalu kecil jika kami hanya menyorot Ulil. Kami ingin membongkar motif di balik Jaringan Islam Liberal yang dia pimpin,” kata Athian.
Setelah 12 tahun lebih berlalu, KH Athian Ali tetap konsisten dengan fatwa yang dikeluarkan FUUI yang dipimpinnya itu. (Baca: KH Athian Ali: Kita Sudah Pernah Keluarkan Fatwa Mati bagi Penghina Islam seperti Ulil Abshar Abdalla)
“Kalau kita dulu bukan hanya menolak, kita sudah mengeluarkan Fatwa Hukuman Mati untuk setiap orang yang menghina Islam dan Ulil Abshar termasuk salah seorang yang pernah melakukan penghinaan secara terbuka terhadap Islam di harian Kompas,” tuturnya kepada Panjimas.com, Senin (13/10/2014).
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kutipan fatwa hukuman mati bagi para penghina Islam yang dikeluarkan FUUI.
بسم الله الرحمن الرحيم
Menimbang ;
Desakan dari berbagai kalangan Ummat Islam
yang diajukan kepada Forum ‘Ulama Ummat.
Memperhatikan ;
Ayat-ayat Al-Qur^an dan Sunnah Rosululloh SAW.
mengenai kewajiban ber-jihad membela Islam dan Ummat Islam
dari segala macam bentuk penghinaan.
Memutuskan ;
Menetapkan ;
Fatwa Forum ‘Ulama Ummat
Mengenai Penghinaan Terhadap Islam :
1. Berdasar Syari’at Islam mereka yang menghina Islam seperti Pendeta Suradi dan Pendeta Poernama Winangun wajib dihukum mati.
2. Pemerintah dituntut segera melaksanakan tindakan hukum untuk menghindari Ummat Islam mengambil tindakan sendiri.
Bandung, 7 Dzulqoidah 1421
1 Februari 2001
Forum ‘Ulama Ummat,
Mengetahui,
ttd. ttd.
KH. ‘Athian ‘Ali M Da’i, MA. KH. M. Rusyad Nurdin
Ketua Penasihat
Iftitah
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله
وعلى اله وصحبه وامته اجمعين امين
Diberkahilah setiap hati yang di dalamnya menyala api Ukhuwah. Diberkahilah setiap jiwa yang darinya mengalir kehendak untuk ber-Da’wah. Diberkahilah setiap nafas yang darinya selalu menghembus semangat baru Jihad Islam. Aamiin.
Dalam semangat shilaaturrohiim dan Ukhuwah Islamiyah, kami haturkan dengan hormat buku kecil yang berisi Fatwa Forum ‘Ulama Ummat ini. Semoga formatnya yang sederhana makin memperjelas isinya, yang diharapkan mendapat sambutan proaktif dari segenap Ikhwatul Iman, baik di dalam maupun di luar negeri.
Forum ‘Ulama Ummat mengundang dengan hormat para ‘Ulama, Mubaligh dan Asatidz untuk menjadi anggota forum, pada saat yang sama kami menunggu pula dukungan dari seluruh jama’ah/lembaga, DKM-DKM, organisasi-organisasi dan partai-partai Islam. Insya ALLOH dengan kerjasama yang ma’ruf di antara kita maka perjuangan untuk kemuliaan Islam akan lebih cerah bersinar. Aamiin.
Adapun bagi Ikhwatul Iman yang memerlukan fakta dan data mengenai liciknya praktek-praktek pemurtadan terhadap Ummat Islam, kami persilahkan melayangkan surat ke Sekretariat FUU. Kami akan segera mengirimkan satu paket berupa bundel dokumentasi dan kaset-kaset rekaman penghujatan terhadap Islam, yang secara dzolim telah dinyatakan secara terbuka oleh para musuh ALLOH — untuk mengkafirkan Ummat Islam. Infaq pengganti reproduksi Rp. 35.000,- ditambah ongkos kirim secukupnya.
Akhir kata, marilah kita terus ber-amar ma’ruf wa nahyi anil munkar, karena hanya dengan demikianlah kita layak disebut Ummat Terbaik, sebagaimana Firman Yang Maha Suci :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLOH. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. [QS. Ali ‘Imron 110].
Bersama dengan itu marilah kita bertawakal hanya kepada ALLOH Yang Maha Kuasa, sebab tidak ada kekuatan dan daya upaya kecuali dengan izin-Nya.
جزاكم الله خيرا كثيرا والحمد لله رب العالمين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bandung, 7 Dzulqoidah 1421
1 Februari 2001
Forum ‘Ulama Ummat,
ttd.,
‘Athian ‘Ali Muhammad Da’i
Ketua
Ta’aruf
Forum ‘Ulama Ummat [FUU] didirikan berdasar musyawarah para ‘Ulama serta Tokoh Pergerakan Islam Jawa Barat dan nasional, dideklarasikan pada hari Selasa, tanggal 1 November 2000, di Masjid Al-Furqon Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat. Ketua Forum ‘Ulama Ummat saat ini adalah KH. ‘Athian ‘Ali Muhammad Da’i, MA. Para Penasihat : KH. M. Rusyad Nurdin, Prof. DR. KH. Djawad Dahlan dan KH. Drs. Muslim Nurdin. Para Anggota : DR. Mursalin Dahlan, KH. Abu Syauqi, Lc., Prof. DR. KH. Tb. Hasanuddin, Ak., KH. Drs. ‘Aminuddin Sholeh, M.Sc. dan lain-lain.
Insya ALLOH, Forum ‘Ulama Ummat melaksanakan upaya-upaya yang diperlukan berdasar musyawarah, untuk menuju pelaksanaan Syari’at Islam secara komprehensif, merekatkan Ukhuwah Islamiyah dan membela hak-hak Ummat Islam. Oleh karena itu FUU mengajak serta segenap Ummat Islam untuk bekerjasama [ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ(QS. Al-Maaidah 2) ], tanpa membawa bias mazhab, kejamaahan, keorganisasian dan yang semacamnya [ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (QS. Al-Hujurot 10)]. Surat pernyataan kesediaan para ‘Ulama, Mubaligh dan para Asatidz untuk menjadi Anggota Forum ‘Ulama Ummat, surat pernyataan dukungan jama’ah/lembaga, DKM-DKM, organisasi-organisasi dan partai-partai Islam terhadap Forum ‘Ulama Ummat serta usul, kritik dan saran dari semua fihak dapat diantarkan langsung, melalui pos atau menggunakan internet dengan E-mail [email protected] atau [email protected]
Atas segala bentuk kerjasama yang ma’ruf, Forum ‘Ulama Ummat menyatakan terimakasih yang sedalam-dalamnya.
Fatwa Forum ‘Ulama Ummat
Mengenai Penghinaan Terhadap Islam
Muqodimah
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk ALLOH. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim”.
[QS. II : 193]
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pada pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir”.
“Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ada seorang buta mempunyai ummul walad yang memaki-maki dan mencela Nabi SAW. Ia telah melarang ummul walad tersebut, namun dia tidak mau berhenti. Maka pada suatu malam ia ambil satu pacul yang tajam sebelah, lalu ia taruh diperutnya dan ia duduki, dan dengan itu ia bunuh dia, sampai yang demikian kepada Nabi SAW. maka sabdanya : Saksikanlah bahwa darahnya itu hadar”.
[Hadits Shohih, dirowikan Abu Daud dan An-Nasaai, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Shohih Abu Daud No. 3665]
“Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi dari Ali ra. bahwa seorang wanita Yahudi telah memaki Nabi SAW dan mencelanya, maka seorang lelaki mencekiknya hingga mati, maka Rosululloh SAW. membatalkan darahnya.” [Hadits Shohih, dirowikan Abu Daud]
Menjelaskan ajaran suatu agama dengan secara sengaja disalahartikan – adalah penghinaan dan bersifat kriminal. Hal ini tampak jelas dalam buku-buku tulisan Pendeta Drs. H. A. Poernama Winangun, ceramah-ceramah Pendeta Dr. Suradi ben Abraham [keduanya beragama Kristen] dan brosur-brosur yang diterbitkan oleh Christian Centre Nehemia, Jl. Proklamasi 47 Jakarta Pusat. Dalam hal ini penghinaan mereka secara terbuka terhadap ALLOH SWT., Al-Qur^an dan Rosululloh SAW.
Akibat penghinaan mereka Ummat Islam telah sangat diresahkan, (“Jum’at”, No.311, 13/2/1998; “Jum’at”, No.312, 20/2/1998 ; “Abadi”, No. 36/Tahun I, 15 s/d 21/7/1999 ; “Jum’at”, No.384, 23/7/1999 ; “Panji Masyarakat” No.02/Tahun II, 27/4/1998 ; “Sabili”, No.24/Tahun VI, 16/6/1999 ; “Jum’at”, No.385, 30/7/1999 ; “Panji Masyarakat”, No.51/Tahun I, 13/4/1998 ; “Media Dakwah”, No.316 10/2000 ; dll), hal mana tanpa adanya tindakan hukum dari pemerintah atas kasus ini, dapat memicu lahirnya masalah yang lebih besar.
Sebagian kecil dari penghinaan-penghinaan yang dimaksud
telah dikemukakan oleh :
1. Pendeta Dr. Suradi ben Abraham dalam ceramah-ceramahnya. [Kaset-kaset rekamannya ada pada Forum ‘Ulama Ummat (FUU), Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) dan Redaksi majalah “Media Dakwah ” Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat].
— Menghina Nabi Muhammad SAW. ; menyatakan bahwa Rosululloh SAW. sakit ayan.
— Menghina Ummat Islam ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an, Ummat Islam seluruhnya, termasuk Rosululloh SAW., pasti dimasukkan ke dalam Neraka.
— Menghina ALLOH SWT. ; menyatakan bahwa berdasar Wahyu ALLOH dalam Al-Qur^an, Ummat Islam dihalalkan berzina.
— Menghina ALLOH SWT. ; menyatakan bahwa ALLOH terbuat dari batu hitam, disimpan di Ka’bah [hajarul aswad] dan bahwa hajarul aswad adalah berhala yang sengaja disisakan oleh Rosululloh SAW. untuk menjadi sesembahan Ummat Islam.
— Penghinaan-penghinaan lain yang tidak mungkin dimuat seluruhnya di sini.
2. Pendeta Drs. H. A. Poernama Winangun dalam buku-bukunya ;
— Menghina Nabi Isa AS ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., kedudukan Nabi Isa AS. sama dengan ALLOH SWT. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, hal. 7-10].
— Menghina Nabi Muhammad SAW ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., “Muhammad belum memperoleh keselamatan”. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, Hal. 23-25].
— Menghina Nabi Muhammad SAW. ; menyatakan bahwa Nabi SAW. pernah memperkosa seorang gadis. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, hal. 27-33].
— Menghina Nabi Musa AS. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., ALLOH Yang Maha Sempurna tidak mengetahui kemampuan manusia. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, hal. 38-40].
— Menghina ALLOH SWT. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., Nabi Musa AS. lebih memiliki pengetahuan dibandingkan ALLOH SWT. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, hal. 38-40].
— Menghina Ummat Islam ; menyatakan bahwa Ummat Islam memberhalakan Ka’bah. [Buku “Upacara Ibadah Haji”, hal. 49-51].
— Menghina Sabda Rosululloh SAW. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., yang dipusakakan Nabi SAW. bukanlah Al-Qur^an dan Sunnah, melainkan Bibel dan Sunnah. [Buku “Riwayat Singkat dan Pusaka Peninggalan Nabi Muhammad SAW”, Hal. 43-35].
— Menghina ALLOH SWT., Al-Qur^an dan Nabi Isa AS. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an, Nabi Isa AS. adalah anak ALLOH SWT. [Buku “Isa Alaihisalam Dalam Pandangan Islam”].
— Penghinaan-penghinaan lain yang tidak mungkin dimuat seluruhnya di sini.
3. Brosur-brosur yang diterbitkan Christian Centre Nehemia dan diedarkan secara luas di kalangan Ummat Islam oleh lembaga yang sama.
— Menghina Nabi Isa AS. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an, Nabi Isa AS., sama dengan ALLOH SWT., memiliki kekuasaan atas seluruh alam semesta. [Brosur “Membina Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama”].
— Menghina Aqidah Islam ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an, yang dimaksud “Jalan yang lurus” [QS. 1:6] adalah Nabi Isa AS. [Brosur “Membina Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama”].
— Menghina ALLOH SWT. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an, Nabi “Isa AS. adalah Roh Allah yang menjelma menjadi manusia yang sempurna”. [Brosur “Rahasia Jalan Ke Surga”].
— Menghina Nabi Isa AS. ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., Nabi Isa AS. kedudukannya sama dengan ALLOH SWT., yaitu sebagai “Yang Maha Tinggi”. [Brosur “Rahasia Jalan Ke Surga”].
— Menghina Aqidah Islam ; menyatakan bahwa berdasar Al-Qur^an dan Hadits Nabi SAW., yang menyelamatkan manusia adalah rahmat dan rahmat yang dimaksud adalah Nabi Isa AS., sehingga hanya dengan memasuki agama Kristen maka manusia bisa selamat. [Brosur “Keselamatan”].
■ [Ketiga brosur tersebut di atas dibuka dan ditutup dengan kalimat “Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh” dan kalimat “Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh”].
— Menghina ALLOH SWT. ; menyatakan “Yang bernama Allah itu adalah dewa”. [Brosur “Siapakah yang bernama Allah itu?”].