SOLO, (Panjimas.com) – Taukah Anda, Rumah Sakit Siloam akan segera dibangun di Solo setinggi 23 lantai?
Lokasi pembangunan Rumah Sakit tersebut, berada Jl Honggowongso atau tepat di selatan SMA Kristen 1 Solo, yang dahulu lokasi tersebut digunakan untuk Gedung percetakan Widya Duta. Menurut pantauan Panjimas.com dilapangan, lokasi pembangunan tersebut sudah rata dengan tanah. Masyarakatpun terkesan tertutup jika wartawan menanyakan perihal kegunaan lahan seluas itu yang letaknya dipinggir jalan utara yang cukup strategis.
Perlu diketahui, bahwasannya Siloam sendiri merupakan sebuah Yayasan Kristen yang cukup agresif melakukan misi penginjilan. Di beberapa kota, pembangunan Rumah Sakit ini banyak ditolak Umat Islam. Salah satu gerakan penolakan besar-besaran dilakukan oleh masyarakat Kota Padang pada tahun 2013.
Tim Redaksi Panjimas.com berhasil mewawancari seorang tokoh yang cukup aktif menolak pendirian kompleks Blok Siloam yang ada di Kota Padang. Beliau adalah Sarah Mantovani salah satu mahasiswi Asli Minang yang menempuh pendidikan S-2 di Kota Solo.
Dalam melakukan penolakan terhadap pendirian Blok Siloam Masyarakat membentuk wadah yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau Tolak Siloam (FMMKTS). Mereka terdiri dari berbagai latar belakang dan elemen, baik itu Ulama, Tokoh Pemangku Adat, ninik-mamak, pelajar dan mahasiswa, Ormas-ormas Islam, masyarakat biasa bahkan tak hanya yang berasal dari Sumatera barat tetapi juga masyarakat Minang yang tinggal diperantauan.
Ada lima alasan FMMKTS ini menolak SBLG (Super Block Lippo Group, kini telah berubah namanya menjadi Padang Landmark). Pertama . Dari nama Siloam diambil dari kitab suci Agama Nasrani yang berarti air suci, ada juga yang mengartikan Siloam yaitu yang diutus oleh tuhan masyarakat Nasrani, hal ini merupakan simbol-simbol agama Nasrani. Siloam itu juga nama sebuah gereja di Alabama negara bagian Amerika Serikat. Dan ada juga menamakan Siloam itu sebuah terowongan di Kota Yerusalem, Israel yang panjangnya 75 km yang dibangun 710 SM. Siloam juga merupakan nama persekutuan muda-mudi masyarakat Nasrani yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Jika dikaitkan dengan semangat egaliter masyarakat Sumbar yang menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup jelas ini sangat bertolak belakang.
Kedua, Dari logo, logo Lippo Group, ada ular yang melingkari tiang dan ada merpati yang siap menerkam, maksudnya dalam kitab suci Nasrani Ular adalah kecerdikan dan merpati lambang ketulusan, Logo ini berarti adanya misi dan visi dalam menyebarluaskan agama Nasrani, contohnya saja lambang ini terdapat di pintu masuk kampus UPH yang dibangun Lippo Group juga tergambar nuansa Kristen yang begitu kental. Sekedar diketahui Universitas Pelita Harapan (UPH) adalah sebuah perguruan tinggi swasta Kristen yang berlokasi di beberapa tempat, Program Sarjana S-1 di Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Program Master S-II di kawasan Semanggi, Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Ketiga James T. Riady penerus keluarga Mochtar Riady, selain pengusaha yang berhasil di kalangan nasrani. James adalah pendeta internasional yang berguru pada Pat Robertson yang dikenal luas sebagai satu dari tiga misionaris international yang sempat mencela orang Islam Pada tahun 2006, Di acara “The 700 Club”, Pendeta Robertson melemparkan komentar yang berbau pelecehan dengan mengatakan, Islam bukanlah agama perdamaian, dan tujuan Islam adalah untuk “mendominasi dunia”. Dia juga menyebutkan bahwa orang-orang Muslim dimotivasi oleh ‘kekuatan jahat’. (lihat hidayatullah.com) dan masih banyak yang lainnya.
Ujian Gerakan Penolakan
FMMKTS bergerak dari tahun 2013, tepatnya sejak James T Riady memencet bel untuk peresmian proyek SBLG (kini namanya berubah menjadi Padang Landmark) pada 10 Mei 2013 bersama dengan para tokoh lainnya, antara lain Fauzi Bahar (Walikota Padang saat itu) dan Irman Gusman (saat itu masih jadi anggota DPD RI). Selanjutnya diadakan beberapa dialog dengan berbagai pihak seperti Walikota dan DPRD namun semua itu tidak membuahkan hasil yang signifikan. Kemudian MUI bersama Forum Masyarakat Minangkabau melaksanakan deklarasi bertepatan dengan Tahun Baru Muharram 1 Hijriyah 1435 (5 November 2013) serta penandatanganan deklarasi yang dihadiri 500 ummat Islam dari berbagai elemen.
28 November 2013 FMMK melakukan demo pertama tolak SBLG, yang terdiri dari ormas-ormas Islam, organisasi-organisasi Mahasiswa, diikuti para perantau dari Jakarta, Lampung, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malaysia, Australia, dan lainnya. Hingga kinipun gerakan penolakan tersebut terus dilakukan walaupun sudah berganti Waliokota dan Nama Proyek juga sudah dirubah.
Selama melakukan penolakan, tantangan pasti muncul dari berhadapan dengan Walikota Muslim yang “pasang badan” hingga cemoohan dari orang-orang liberal.
“Saya kurang tau apakah aktivis FMMKTS ada yang mendapatkan intimidasi atau ancaman dari pemerintah atau kontraktor tapi saya pernah mendapatkan beberapa caci maki dari pengguna twitter tak dikenal karena saya membagi berita soal ini ke beberapa teman Minang, seperti uni Fahira Idris dan akh Akmal Sjafril”, kata Sarah Mantovani
Siapakah Sosok James T Riyadi?
James T Riady merupakan anak dari pendiri Lippo Grup, Dr. Mochtar Riady. Sekedar diketahui, Lippo Grup didirikan oleh Dr. Mochtar Riady pada tahun 1950-an, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan pribadi dan publik di Cina, Hongkong, Makau, Indonesia, Filipina, Singapura dan Korea Selatan dengan total aset senilai US$11 miliar. Beberapa usaha bisnisnya selain RS. Siloam seperti Matahari Putra Prima, Hypermart, Bank NationalNobu, Bank CIMB Niaga, First Media dan BeritaSatu Media Holdings.
Rumah Sakit Siloam yang merupakan bagian dari Lippo Grup, perusahaan yang dipimpin James T Riady membawa misi penginjilan, hal ini bisa dilihat dalam website Rumah Sakit Siloam, https://www.siloamhospitals.com/content/shg-overview. Walau sekarang sudah dihapus, namun dalam website tersebut, secara terang-terangan disebutkan Rumah Sakit Siloam membawa nilai-nilai Kristiani,
“Siloam Hospitals Group was established with a vision to increase equitable access to quality, affordable healthcare across Indonesia.
This concept is underpinned by Christian values and a business strategy that enables the group to provide more services to more people, lowering costs for the individual and thus, increasing affordability.
Siloam Hospitals Group didirikan dengan visi untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap kualitas, kesehatan yang terjangkau di seluruh Indonesia.
Konsep ini didukung oleh nilai-nilai Kristiani dan strategi bisnis yang memungkinkan kelompok untuk menyediakan layanan yang lebih kepada lebih banyak orang, menurunkan biaya bagi individu dan dengan demikian, meningkatkan keterjangkauan.”
Kemudian saat James bersama istrinya Aileen bertemu dengan Presiden Biola University, Barry H. Correy pada 2009 lalu. Dalam situs https://now.biola.edu/news/article/2009/oct/14/president-corey-welcomes-leaders-from-indonesia/, Barry mengatakan, “Biola University has formed a partnership with UPH to jointly impact the world for Jesus Christ. (Biola University telah membentuk kemitraan dengan UPH untuk bersama-sama mempengaruhi dunia bagi Yesus Kristus)”.
Selain itu, dalam buku Ian Buchanan berjudul “The Armies Of God: A Study In Militant Christianity”, di dalam buku tersebut ada bab yang membahas panjang tentang James T Riyadi, di bawah Bab dengan judul “Indonesia : Mission, Mines and Muslims” ada sub judul “Bill and Hillary’s friend in Jakarta”, digambarkan bagaimana James dan keluarganya memulai koneksinya dengan Amerika, sampai mereka membangun kota Satelit Lippo Karawaci. Ian Buchanan menuliskan dalam bukunya bagaimana Kristen Evangelis (termasuk di Indonesia),
“From shaping American foreign policy to manipulating local Third World conflicts, evangelical Christianity has become a powerful force that has a vast global network of modern warriors engaged in ancient and destructive spiritual warfare”, author of The Armies Of God, Iain Buchanan says.
“His book looks at how some of the powerful evangelical outfits operate — often as US government proxies — in countries such as Indonesia, Thailand, and of course, India, and the disastrous effects this has had on the relationship between the Christian West and non-Christian cultures, religious communities and nations. He also unmasks the role played by the seemingly secular ‘success motivation’ industry, and its leadership gurus such as Zig Ziglar and Ken Blachard, who are not only management experts but also conscious agents of US-style Christian evangelism“. (https://www.dnaindia.com/lifestyle/1524855/interview-evangelical-christianity-devils-in-high-places).
Dalam Kristen, misi Kristenisasi ini tertuang dalam Injil Matius pasal 28:19, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.
Demikian, sebuah pengalaman tentang keberanian penolakan usaha Kristenisasi yang telah menggunakan kekuatan modal yang begitu besar dari masyarakat Minang.