(Panjimas.com) – “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan sesungguhnya setan itu dari api, dan api itu hanya bisa padam oleh air. Maka jika salah seorang dari kalian marah, berwudulah!” (Hr. Abu Dawud).
Wudu jadi peredam amarah. Wudu jadi penenteram hati. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memberi bocoran kalau amarah itu dari setan dan cara melawannya dengan air. Dan, beliau memberi kita teladan untuk selalu membaca ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala. Ayat firmanNya dan ayat ciptaan yang dihamparkan di alam raya.
Pembacaan ayat-ayat di alam melalui penelitian ilmiah menemukan faedah wudu bagi kesehatan selain sebagai terapi air juga terapi pijat. Wudu dianjurkan perlahan dan dirasakan. Jemari tak sekadar mengusap tetapi juga memberi pijatan lembut. Dengan pijatan lembut, tubuh menjadi rileks.
Sejak zaman dahulu, pemijatan sudah dikenal sebagai cara mengendurkan otot dan membuat rileks. Sejumlah penelitian menemukan bahwa pijatan mempengaruhi produksi hormon serotonin. Hormon ini membantu menimbulkan perasaan gembira. Pijatan lembut meningkatkan produksi hormon tersebut. Tapi, bila pijatannya keras dan menyakitkan, yang timbul adalah perasaan tidak nyaman, bahkan dapat memicu stres.
Begitulah wudu. Sebagai amalan wajib harian, ia mengandung faedah yang sangat baik bagi kesehatan.
Wallahu a’lam. [IB]