(Panjimas.com) – Bulan Ramadhan menjadi “bulan kurma” di Indonesia. Buah kurma didatangkan dari sejumlah negara penghasilnya dalam jumlah jauh lebih besar dari bulan-bulan lainnya. Hal ini karena salah satu sunah ifthar atau puasa adalah dengan kurma.
“Jika salah seorang di antara kalian berbuka puasa, maka makanlah buah kurma. Karena ia mengandung keberkahan. Jika tidak mendapatkan kurma, maka dengan air putih, karena ia adalah simbol kebersihan.” (Hr. Abu Dawud).
Berbuka puasa dengan kurma dapat mengembalikan energi tubuh lebih cepat, karena buah ini lebih mudah dicerna daripada makanan berbahan beras maupun gandum. Ketika tubuh mulai menyerap nutrisi kurma, rasa lapar segera mereda. Kandungan potassiumnya yang tinggi membantu meningkatkan kinerja sistem syaraf, dan kandungan gula alaminya segera memulihkan energi.
Kurma telah menjadi makanan pokok di Jazirah Arab sejak ribuan tahun silam. Tanaman kurma diyakini berasal dari wilayah Teluk Persia. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa kurma sudah dibudidayakan di kawasan Arab bagian timur pada 6000 SM. Tercatat pula, pada 4000 SM Mesopotamia dan Mesir juga telah membudidayakannya. Selain mengonsumsi buah segarnya, Bangsa Mesir Kuno juga mengolah kurma menjadi produk fermentasi.
Pada kelanjutannya, Bangsa Arab melakukan penyebarluasan tamanan kurma ke wilayah selatan dan barat daya Benua Asia, bagian utara Benua Afrika, Spanyol, dan Italia. Kemudian oleh Bangsa Spanyol, kurma dibawa ke Meksiko dan California pada 1765.
Buah kurma memiliki beragam varietas. Kurma Aabel dari Libya, Kurma Ajwa dari Madinah, al-Barakah dari Saudi Arabia, Amir Hajj dan Darrie dari Irak, ‘Abid Rahim, Bireir, dan Barakawi dari Sudan, Datça Date dari Turki, dll.
Nilai kandungan nutrisi setiap jenis kurma tentu tidak sama, karena ukuran dan sifat fisiknya juga beragam. Namun secara umum, buah kurma kaya akan vitamin, serat, dan sejumlah mineral, seperti: kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor, mangan, tembaga, dan magnesium.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma berpengaruh baik bagi kualitas kesehatan. Di antara manfaatnya bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1. Baik Bagi Tulang
Kandungan selenium, mangan, tembaga, dan magnesium pada kurma berperan penting dalam proses pertumbuhan dan penguatan tulang. Oleh karena itu ia baik dikonsumsi oleh manula guna mencegah osteosporosis.
2. Memberi Rasa Kenyang
Kandungan vitamin, mineral, dan serat, memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan makan yang berlebihan, yang berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut penelitian, makan beberapa buah kurma secara rutin (setiap hari) membantu tubuh dan otak mengatur sekresi hormon yang mengirimkan sinyal ke otak agar tubuh merasa selalu kenyang.
“Tidak akan kelaparan seseorang yang memiliki kurma di rumahnya.” (Hr. Muslim).
3. Mengatasi Sembelit
Kandungan serat yang sangat tinggi membantu memerlancar sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme. Kurma juga bisa dijadikan obat pencahar. Caranya dengan merendamnya di air selama semalam, lalu paginya dimakan berikut diminum airnya.
4. Meringankan Beban Organ Cerna
Kurma memiliki kandungan yang berfungsi menstimulasi bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Dan kandungan serat dan asam aminonya berperan meringankan proses pencernaan.
5. Menjaga Kesehatan Jantung
Kurma kaya akan potassium yang bermanfaat untuk mengurangi tingkat kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. LDL adalah penyebab penyakit jantung. Kandungan kalium dan sulfurnya juga berperan menjaga kesehatan jantung.
6. Membantu Mengurai Lemak
Kalium dan sulfur juga bermanfaat sebagai pemecah lemak yang menyebabkan obesitas (kegemukan).
7. Meningkatkan Energi
Kurma mengandung gula alami yang cukup tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang aman dan dapat memulihkan energi dengan cepat. Hal ini membuatnya cocok dijadikan menu ifthar (buka puasa).
8. Mengatasi Gangguan Usus
Buah kurma mengandung serat yang larut dan tidak larut serta asam amino, yang semua itu berperan menstimulasi dan mengoptimalkan proses pencernaan. Mengonsumsi kurma secara teratur dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patologis dan membantu menstimulasi bakteri baik, sehingga kesehatan usus terjaga. Kandungan seratnya juga membantu selaput lendir usus mengikat bahan kimia sehingga menurunkan risiko kanker usus.
9. Mengatasi Anemia
Kandungan zat besi pada kurma cukup tinggi, sehingga mampu membantu mengatasi anemia. Selain itu, kurma juga berperan sebagai pembangkit energi yang berguna mengurangi rasa lemas pada penderita anemia.
10. Baik Bagi Sistem Syaraf
Kamdungan vitamin dalam kurma bermanfaat menjaga fungsi sistem syaraf. Dan kandungan potassiumnya membuat sistem syaraf lebih sehat dan responsif.
Demikianlah sekilas tentang kurma dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan dan selamat menikmati ifthar yang nikmat penuh berkat dengan kurma. Wallahu a’lam. [IB]