PANJIMAS.COM – “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (an-Nahl: 69).
Menurut riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam gemar menggunakan madu sebagai minuman maupun obat. Beliau juga menganjurkan umatnya untuk menggunakannya. Sebagai cara menjaga kesehatan usus, beliau biasa minum madu dicampur air di pagi hari. Dalam ath-Thibb min al-Kitab wa as-Sunnah, Muwafiquddin al-Baghdadi, menulis, “Nabi Muhammad Shalllallahu ‘alaihi wa Sallam biasa minum madu setiap hari, yaitu madu yang dicampur air. Beliau meminumnya di pagi hari ketika perut masih kosong.”
Beberapa hadits Nabi memuat informasi bahwa madu berkhasiat sebagai obat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
“Hendaklah kalian menggunakan dua obat, yaitu madu dan al-Qur’an. (Hr. Ibnu Majah no.3452),
“Jika ada kebaikan pada penyembuhan kalian, maka itu ada pada hijamah, minum madu, atau kay (sundutan besi panas). Tetapi aku tidak menyukai kay.” (Hr. Bukhari dan Muslim),
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, saudaraku terkena diare.” Beliau bersabda, “Minumkanlah madu kepadanya.” Lalu orang itu meminumkan madu kepada saudaranya. Tapi kemudian ia datang lagi dan mengadu, “Wahai Rasulullah, aku sudah meminumkan madu kepadanya, tetapi diarenya justru semakin parah.” Rasulullah bersabda, “Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya.” Orang itu pun lantas pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya lagi. Tapi, ia kembali lagi dan mengadu, “Wahai Rasulullah, minum madu justru semakin memerparah diarenya.” Rasulullah bersabda meyakinkannya, “Mahabenar Allah, dan telah berdusta perut saudaramu. Pergilah dan minumkanlah madu kepadanya!” Orang tersebut lantas pergi dan meminumkan madu kepada saudaranya. Dan, tak lama kemudian saudaranya sembuh.” (Hr. Bukhari dan Muslim).
Siapa belum mengenal madu? Hampir di seluruh pelosok bumi saat ini terdapat benda itu. Ia adalah cairan kental dengan rasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Kekentalan madu sekitar 1,36 kilogram per liter, atau 36% lebih kental daripada air.
Madu terbentuk dari proses alami yang dilakukan oleh lebah. Jika lebah pulang dari pengembaraan, nektar yang diperoleh dikeluarkan dari kantung madu pada abdomen, lalu dikunyah. Rombongan lebah melakukannya bersama-sama di sarang mereka. Nektar yang sudah halus disimpan di dalam sel-sel sarang hingga penuh, lalu ditutup. Di sana, nektar mengalami proses fermentasi sampai menjadi madu.
Madu memiliki ciri kimia yang menarik. Memiliki rasa manis yang khas, yang terbentuk oleh unsur monosakarida fruktosa dan glukosa. Aroma madu beraneka macamnya, bergantung pada tanaman yang diambil nektarnya. Kebanyakan mikroorganisme tidak bisa berkembang di dalam madu karena kandungan airnya rendah.
Seperti semua pemanis alami lainnya, sebagian besar kandungan yang terdapat pada madu adalah zat pemanis. Sedikit vitamin dan mineral juga terkandung padanya. Terdapat pula beberapa senyawa yang bersifat antioksidan, yakni, chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Seperti juga aromanya, komposisi spesifik tiap jenis madu bergantung pada tumbuhan yang diambil nektarnya. Secara umum kandungan senyawa pada madu terdapat pada kisaran sebagai berikut:
– Fruktosa: 38.2%
– Glukosa: 31.3%
– Maltosa: 7.1%
– Sukrosa: 1.3%
– Air: 17.2%
– Gula paling tinggi: 1.5%
– Abu (analisis kimia): 0.2%
– Lain-lain: 3.2%
Jenis lebah yang paling produktif menghasilkan madu adalah jenis Apis Dorsata. Ia termasuk lebah Asia berukuran besar dan hidup di daerah sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, dan Nepal. Ia tidak ditemukan di luar Asia. Di Indonesia, populasinya terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan NTT. Model sarang lebah ini satu lapis dan meggantung pada dahan pohon, di langit-langit yang terbuka, atau di tebing jurang.
Allahuakbar! Dia Maha Pencipta yang sempurna. Setelah mengetahui proses pembentukan dan kandungan madu, insya Allah pada edisi mendatang akan kita ketengahkan manfaat-manfaatnya bagi kesehatan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. [IB]