RIO DE JENAIRO, BRASIL (Panjimas.com) – Ada yang menarik perhatian, tatkala perenang asal Amerika Serikat (AS), Michael Phelps, bertanding di nomor 4×100 meter gaya bebas putra, dalam perhelatan Olimpiade 2016 pada Senin (8/8) WIB. Lingkaran merah kecokelatan tampak menghiasi punggung dan pundak atlet yang berhasil meraih medali emas ke-19-nya di Olimpiade Rio de Jenairo, Brasil.
Rupanya, lingkaran merah tersebut merupakan bekas dari praktik ‘cupping’ atau bekam yang dilakukan Phelps guna menjaga kebugarannya selama olimpiade.
Teknik cupping atau bekam merupakan terapi kuno yang dipercaya bisa meredakan ketegangan otot dan melancarkan peredaran darah. Teknik pengobatan alternatif ini sebagian besar telah digunakan di Timur Tengah dan negara-negara Asia, terutama Cina. (Baca: Bekam, Thibbun Nabawi yang Berkhasiat dan Menjadi Solusi Kesehatan Islami)
Bekam dilakukan dengan menempelkan benda berbentuk mangkuk atau gelas di permukaan kulit, yang kemudian akan menyedot kulit itu sendiri. Bekam dapat dilakukan dengan panas yang timbul dari cairan yang mudah terbakar yang dinyalakan dalam secangkir gelas. Penurunan suhu dari pemanasan itu akan menimbulkan efek hisap pada kulit, kemudian meninggalkan bekas merah.
Praktik bekam ini bukan pertama kalinya digunakan Phelps saat olimpiade. Dilihat dari akun Instagram m_phelps00, Phelps kerap melakukan bekam dengan bantuan rekannya.Teknik bekam rupanya juga populer digunakan di kalangan atlet lainnya di Olimpiade 2016, termasuk atlet senam artistik asal AS, Alex Naddour.
Pesenam berusia 25 tahun itu kerap menggunakan bekam untuk membantu memulihkan rasa sakit setelah senam.
“Itu adalah rahasia yang saya miliki yang membuat saya sehat sepanjang tahun ini,” ungkap Naddour, dilansir dari USA Today, Selasa (9/8).
Bagi Naddour, teknik ini dirasa membantu dan cukup murah. Ia cukup merogoh kocek sekitar 15 dolar AS untuk membeli satu set alat bekam. Mereka kemudian bisa melakukannya sendiri dengan bantuan rekannya.
“Lebih baik daripada menghabiskan uang untuk hal lain. Ini telah menyelamatkan saya dari segala rasa sakit,” ujarnya menambahkan.
Tidak hanya mereka, perenang asal Belarusia, Pavel Sankovich, juga menunjukkan gambar bekas bekam di punggung dan pundaknya dalam akun Instagram-nya. Gambar yang diunggah awal musim panas itu bertuliskan, “cupping adalah alat pemulihan yang luar biasa”.
Teknik bekam juga bukan kali pertamanya digunakan para atlet yang berlaga di olimpiade. Pada Olimpiade 2008 di Beijing, Cina, teknik serupa juga diterapkan oleh perenang asal Cina, Wang Qun.
Di AS, bekam juga populer di kalangan selebritas. Dua aktris Hollywood, seperti Gwyneth Paltrow dan Jessica Simpson, juga menggunakan bekam dalam beberapa tahun silam. [AW/ROL]