PANJIMAS.COM – Syaikh Wahid ‘Abdus Salam Bali berkata tentang definisi sihir secara syar’i, “Ibnul Qoyyim berkata, ‘Sihir terjadi karena pengaruh-pengaruh dari ruh-ruh jahat dan reaksi kekuatan-kekuatan alami tubuh manusia terhadapnya’.”
Sihir adalah kesepakatan antara penyihir dengan setan, di mana penyihir bersepakat melakukan hal-hal yang haram maupun syirik, sebagai kompensasi dari bantuan dan kepatuhan setan kepadanya menyangkut hal-hal yang dimintanya.
Jin tidak mau membantu penyihir kecuali bila ada kompensasinya. Jadi, penyihir dan jin adalah dua makhluk yang berteman akrab dan berjumpa di atas landasan kemaksiatan kepada Allah.
Rasulullah Shalallahu’alaih Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya setan itu mengalir di pembuluh darah manusia.”
Adapun dalil-dalil mengenai adanya sihir adalah:
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
Firman Allah, “Dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul.” (Al-Falaq [113] : 4)
Al-Qurthubi berkata, “Yakni para wanita penyihir yang menghembus pada buhul-buhul benang, lantas mereka membacakan mantera-mantera padanya.”
Cara Membentengi Diri dari Sihir
Bisakah membentengi diri dari sihir? Bisakah membuang sihir yang telah mengenai? (Baca: Sihir dalam Pandangan Islam)
Berikut beberapa cara ringkas membentengi diri dari sihir:
- Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah, yang paling baik adalah kurma Madinah. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa sarapan pagi dengan tujuh butir kurma ‘ajwah, maka ia tidak akan terkena bahaya racun dan sihir pada hari itu.”
- Sihir tidak bisa beraksi dalam tubuh seseorang yang dalam keadaan wudhu. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda: “Sucikan tubuh ini, niscaya Allah menyucikanmu. Jika seorang hamba bermalam dalam keadaan suci, maka pada bermalamnya itu ia dijaga oleh malaikat di rambutnya. Setiap kali ia berbalik pada satu saat di malam hari, malaikat itu berdoa untuknya, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, sesungguhnya ia bermalam dalam keadaan suci’.”
- Shalat berjamaah. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda: “Tidak ada tiga orang yang tinggal di satu desa atau di padang sahara, di mana di tengah-tengah mereka tidak ditegakkan sholat, kecuali setan pasti menguasai mereka, maka hendaklah kalian berjamaah, karena serigala itu hanya akan memangsa kambing yang menyendiri.”
- Qiyamul lail. Barangsiapa yang ingin melindungi dirinya dari sihir, hendaklah bangun di sebagian waktu malam. Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam pernah bertanya tentang seseorang, kemudian dikatakan kepada beliau, “Ia masih tidur sampai pagi -maksudnya tidak bangun untuk sholat malam-“, maka Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda, “Setan telah mengunci telinganya.”
- Membaca ta’awudz ketika masuk WC. Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam apabila memasuki WC, biasa mengucapkan: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan jantan dan setan betina.”
- Membaca ayat Kursi. Setan pernah berkata kepada Abu Huroiroh, “Barangsiapa yang membaca ayat kursi sebelum tidur, maka ia akan terus dijaga oleh malaikat penjaga yang ditugaskan oleh Allah, tidak ada setan yang bisa mendekatinya sampai pagi.” Maka, Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam berkomentas, “Dia benar, meski ia pembohong.”
- Membaca dzikir-dzikir pagi dan sore, doa masuk masjid dan doa keluar dari masjid. [AW/Iyan]