(Panjimas.com) – Para ilmuwan sampai pada sejumlah bukti baru yang menyatakan bahwa minyak zaitun memiliki manfaat prefentif dalam mengobati kanker usus yang korbannya mencapai kurang lebih 20.000 jiwa per tahun di Inggris sendiri.
Para peneliti dan ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris, menemukan bahwa minyak zaitun bereaksi dengan asam usus dalam lambung dan akan mencegah manusia terkena penyakit kanker usus dan kanker rectum.
Sebuah kajian yang berlangsung di Jepang mengemukakan bahwa kaum wanita yang mengonsumsi minyak zaitun lebih dari sekali sehari jarang sekali yang terkena bahaya penyakit kanker payudara dengan persentase 25%, jika dibandingkan dengan kaum wanita yang tidak mengonsumsi minyak zaitun secara teratur.
Dalam hubungannya dengan masalah ini, Dr. Demitrus Trishobulus, seorang profesor dari fakultas kesehatan umum Universitas Harvard, Amerika, yang telah turut andil dalam kajian, mengatakan bahwa mengonsumsi minyak zaitun tidak membantu keseriusan penyakit kanker payudara yang diaktifkan oleh senyawa-senyawa kimia, seperti yang dilakukan oleh sebagian jenis lemak lain.
Sebuah laporang yang baru-baru ini diterbitkan di majalah Lancet (British Medical Journal) menyebutkan bahwa banyak minyak nabati yang mempunya pengaruh yang sama-atau tidak lebih baik daripada minyak zaitun-dengan minyak zaitun, seperti minyak lobak (Rapeseedj). Akan tetapi, dikatakan bahwa minyak zaitun memiliki banyak spesifikasi unik dalam mengurangi manusia terkena penyakit tertentu. Oleh karena itu, minyak zaitun menempati peringkat penting bagi bangsa-bangsa di Mediterania, yang membuat penduduk daerah ini untuk tidak menderita penyakit jantung atau pengerasan pembuluh darah.
Banyak sekali kajian epidemiologi yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang berbanding terbalik antara minyak zaitun dan terjadinya sejumlah penyakit kanker. Bahkan, kebanyakan dari kajian tersebut menegaskan adanya keterkaitan erat antara mengonsumsi minyak zaitun dengan penurunan angka manusia yang terkena penyakit kanker payudara dan kanker lambung.
Prof. Asman adalah Direktur Research Institute of Aterosklerosis di Universitas Monscher, Jerman. Beliau adalah guru besar dalam bidang penyakit pengerasan pembuluh darah. Menurut Prof. Asman, minyak zaitun mampu melindungi manusia dari sejumlah kanker, seperti kanker usus besar, kanker rahim, dan kanker indung telur.
Suatu penelitian ilmiah yang diadakan di Spanyol dan dipublikasikan dalam majalah Gatt sampai pada sebuah kesimpulan bahwa penggunaan minyak zaitun dalam memasak makanan akan mencegah terjadinya kanker usus.
Selain itu, ada penelitian yang diterapkan pada sejumlah tikus percobaan; sebagiannya diberi makan dengan bahan makanan yang kaya akan minyak zaitun, dan sebagaian lain diberi makanan yang mengandung minyak ikan. Sementara itu, kelompok tikus ketiga diberi makan dengan makanan yang mengandung minyak bunga safflower.
Kemudian, para peneliti mengelompokkan setiap kelompok menjadi dua bagian; salah satunya diberi makan dengan bahan-bahan yang menyebabkan kanker. Setelah 4 bulan, para peneliti tersebut menemukan bahwa tikus-tikus yang diberi makan dengan minyak zaitun, paling sedikit terserang penyakit kanker.
Ketua tim medis, Prof. Miguel Gasol, menuturkan, “Kajian ini mengemukakan sebuah bukti bahwa bahan makanan yang mengandung 5% minyak zaitun akan melindungi manusia dari serangan kanker, bila dibanding dengan minyak safflower.”
Tim tersebut membeberkan mekanismenya bahwa minyak zaitun akan menghalangi terbentuknya zat yang dinamakan Arkidon, yang apabila zat ini menyatu dengan zat lain bernama Postaglandin E, maka akan mendorong sel untuk melakukan pembelahan kanker. [DP]