(Panjimas.com) – Saat berkumandangnya adzan magrib adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Anda yang sedang menjalankan ibadah puasa karena seolah sudah mengalahkan pertarungan melawan lapar dan haus seharian lamanya. Sehingga kita pun langsung memburu menu yang akan disajikan.Namun diantara sekian banyak makanan yang disajikan, kurma menjadi salah satu makanan yang sangat disarankan.
Salman ibnu Amir Al Dhabbi meriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu ‘alahi wasalam bersabda, “Apabila seorang dari kalian berbuka, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya kurma itu berkah. Dan apabila dia tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Dalam kitabnya, Zad Al-Ma`ad, Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa kurma dapat menguatkan perut yang dingin, menyamankannya dan menyuburkan badan. Ia termasuk buah yang paling mulia dan paling bermanfaat. Ia adalah raja buah-buahan, penguat lever, dan pelembut tabiat. Ia adalah buah yang paling banyak memberikan nutrisi. Memakannya sebelum makan pagi dapat membunuh cacing. Panas yang dikandungnya adalah penawar racun. Oleh karena itu, apabila ia dimakan secara terus-menerus sebelum makan pagi, maka ia dapat melemahkan cacing dan menguranginya. Ia adalah makanan, obat, minuman, dan manisan sekaligus.
Membatasi ifthar dengan kurma saja memiliki manfaat medis yang besar, yaitu masuknya nutrisi ke dalam perut secara bertahap sampai ia siap menerima makanan setelah itu. Tentang hal ini, Ibnu Qayyim berkata, “Ifthar Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam ajaran yang sangat bijak. Puasa mengosongkan perut dari makanan, sehingga lever tidak mendapatkan didalamnya sesuatu yang dapat diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh. Dan makanan yang manis adalah sesuatu yang paling cepat sampai ke lever dan paling disukainya. Apalagi jika makanan itu adalah kurma, karena ia adalah suci.”
Rasa manis dari buah kurma yang mudah meleleh di lidah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan terutama bila dikonsumsi saat berbuka puasa.
Mengapa? Karena sifatnya yang mudah meleleh, kurma menjadi buah yang sangat mudah dicerna, hal ini terpat dikonsumsi saat buka puasa karena organ pencernaan Anda, khususnya lambung membutuhkan makanan yang lembut setalah seharian tidak mencerna makanan.
Tidak hanya itu saja, kurma juga mengandung gula dan air sehingga membuatnya semakin mudah dicerna dan sampai ke darah. Dan kurma juga kaya akan kalium yang bermanfaat mengendalikan tekanan darah dan membantu kerja otot. Walaupun kurma memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah lain, namun kandungan kaliumnya mampu menekan natrium atau garam penyebab hipertensi. Itulah mengapa pengidap hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi kurma secara rutin setiap harinya.
Secara lengkap, bersumber dari USDA National Nutrient Database, dalam setiap 100 gr buah kurma terkandung nutrisi yaitu Energi 277 Kkal; Karbohidrat 74,97 g; Protein 1,81 g; Total Lemak 0,15 g; Serat makanan 6,7 g; Asam Folat 15 mcg; Niacin 1,610 mg; Asam pantotenat 0,805 mg; Piridoksin 0,249 mg; Riboflavin 0,060 mg; Thiamin 0,050 mg; Vitamin A 149 IU; Vitamin K 2,7 mcg; Sodium 1 mg; Potasium 696 mg; Kalsium 64 mg; Tembaga 0,362 mg; Besi 0,90 mg; Magnesium 54 mg; Mangan 0,296 mg; Fosfor 62 mg; Seng 0,44 mg; Beta karoten 89 mcg; Lutein-zeaxanthin 23 mcg.
Kurma sangat dianjurkan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Ada hal yang sudah ditetapkan dalam bidang kedokteran bahwa gula dan air merupakan zat yang pertama kali dibutuhkan orang berpuasa setelah melalui masa menahan makan dan minum. Berkurangnya glukosa (zat gula) pada tubuh dapat mengakibatkan penyempitan dada dan gangguan pada tulang-tulang.
Dilain pihak, berkurangnya air dapat melemahkan dan mengurangi daya tahan tubuh. Hal ini berbeda dengan orang berpuasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman ketika berbuka. Padahal ia membutuhkan tiga jam atau lebih agar pencernaannya dapat menyerap zat gula tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyantap makanan dan minuman ketika berbuka puasa tetap dapat merasakan fenomena kelemahan dan gangguan-ganguan jasmani akibat kekurang zat gula dan air.
Kurma mengandung sejumlah besar gula, yaitu berkisar antara 75–87%. Sekitar 55% gula dalam kurma berbentuk glukosa, sedangkan 45% lagi membentuk fruktosa.
Glukosa dalam kurma yang kita santap saat berbuka akan dengan cepat berubah menjadi fructose, kemudian langsung diserap melalui sistem pencernaan untuk menyirami dahaga tubuh akan energi. Khususnya jaringan-jaringan yang secara esensial bergantung pada pasokan tinggi energi, seperti: sel-sel otak, sel-sel saraf, sel-sel darah merah dan sel-sel tulang belakang.
Selain glukosa, kurma juga mengandung sejumlah lemak, protein, dan beberapa vitamin seperti vitamin A, B2, B12. Kurma juga mengandung beberapa mineral, terutama kalsium, sulfat, sodium, fosfor, potassium, magnesium, florin, kuningan, manganese, cobalt, zinc, serta sejumlah selulosa.
Sudahkah Anda menyiapkan kurma untuk berbuka nanti??
Semoga bermanfaat [Zdn/dbs]