Panjimas.com -Tidak seperti waktu-waktu biasanya, yang bisa bebas minum tiap saat. Puasa menuntut anda untuk menahan lapar dan haus hingga tiba waktu berbuka. Itu artinya asupan air waktu di siang hari, cenderung berkurang.Padahal aktivitas kita masih tetap seperti keadaan biasa. Bahkan bisa jadi bertambah seiring meningkatnya program ibadah. Oleh karena itu cerdas dalam memberikan asupan air bagi tubuh amatlah dibutuhkan agar kesehatan tidak terganggu dan puasa bisa lebih optimal.
Tanpa makan kita bisa bertahan beberapa hari, tapi tanpa air, kita pasti mati. Persentasi air pada tubuh orang dewasa 65% untuk pria dan 50%-60% untuk wanita. Sebenarnya kebutuhan air bagi setiap orang berbeda-beda.Tergantung umur, aktivitas,dan iklim tempat tinggal. Secara umum manusia membutuhkan 2 liter per hari, setara dengan 8-12 gelas tiap hari. Otak manusia terdiri dari 85% air, dan pada tulang 10%-15% adalah air
Kandungan air dalam tubuh manusia sekita 2/3 atau sekitar 60-70 % dari berat tubuh manusia. Tetapi kandungan air dalam lemak sekitar 10 % . Sehingga untuk orang yang mengalami masalah obesitas, persentase air dalam tubuhnya kurang dari 60 %.
Penurunan 2% kadar air dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya bisa dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi yaitu cepat pikun, tidak bisa fokus, mengalami kesulitan membaca, muntah, haus, diare dan kelelahan di siang hari.
Pola Kecukupan Air Minum Saat Puasa
Akan sama halnya dengan strategi permainan sepak bola, maka dalam hal memenuhi kebutuhan air minum, juga ada baiknya menggunakan strategi dan menetapkan pola, yaitu pola minum air putih sekitar 2 liter sehari (sekitar 8 gelas). Karena berpuasa, sehingga perlu di atur sedemikian rupa, pola minum air putih tersebut.
Sangat dianjurkan tidak minum sekaligus dalam jumlah banyak, tetapi dilakukan bertahap. Minum sekaligus dalam jumlah banyak, menyebabkan pengenceran darah, menurunnya kadar natrium dalam darah turun dari batas normal.
Maka terapkan pola 2-4-2 gelas, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas saat malam hari (usai sholat tarawih 1 gelas, usai tilawah Al Qur’an 1 gelas, usia dzikir 1 gelas, usai baca buku-buku Agama/Kitab 1 gelas), dan 2 gelas saat sahur. Tentunya, masing-masing dari kita dapat menyesuaikan sesuai dengan kegiatan masing-masing.
Metode PURI
Apakah Asupan Air Anda Cukup? Ada cara mudah memastikan kecukupan asupan air ke tubuh. Metodenya adalah dengan pengecekan warna urin secara rutin, untuk mengetahui siklus hidrasi selama Ramadhan. Inilah yang disebut metode PURI (pemeriksaan urin sendiri).
Dengan menggunakan grafik warna PURI, maka akan dapat diketahui apakah tubuh sudah mengalami dehidrasi atau belum. Warna urin yang pekat adalah pertanda tubuh sudah kehilangan cairan yang banyak. Maka setelah cairan terpenuhi warna urin kembali jernih.
Setiap orang, memiliki kebutuhan air sesuai dengan usianya. Saat usia anak-anak, asupan harian air cenderung lebih sedikit, apabila dibanding remaja. Asupan air untuk remaja lebih sedikit dibanding orang dewasa. Kebutuhan air untuk anak-anak: sekitar 1,1 – 1,6 liter per hari. Remaja; 1,8 – 2,2 liter per hari. Orang dewasa; 2,3 – 2,5 liter per hari
Sebenarnya pasokan air tidak hanya didapatkan dari air minum saja, bisa juga lewat buah-buahan ataupun makanan lainnya. Namun, memilih strategi untuk menjaga asupan air tetap 8 gelas tiap hari sangat bermanfaat.
Semoga bermanfaat.[zDn/dbs]