Panjimas.com – Di Indonesia hampir seluruh penduduknya beragama islam,tapi belum tentu semua yang beragama islam termasuk orang yang beriman,lalu apa tanda orang yang beriman tersebut?
Allah Ta’ala berfirman:
ومن الناس من يثخذ من دون الله اندادا يحبونهم كحب الله
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah,mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah”(QS.Al-Baqarah:165)
Karena cinta kepada Allah adalah pokok agama Islam yang kutub putarannya berporos kepadanya,maka dengan kesempurnaannya,tauhid seseorang menjadi sempurna dan dengan kekurangannya maka kurang pula tauhid orang tersebut
Kemudian Allah Ta’ala berfirman:
والذين ءامنوا اشد حبا لله
“Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah”
Dalam pengertian ayat diatas terdapat dua pendapat:
- Orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah daripada kecintaan para penyembah tandingannya yang mencintai dan mengagungkan tandingan selain Allah
- Orang-orang beriman lebih cinta kepada Allah daripada orang-orang yang bersekutu dengan tandingan-tandingan Allah,karena kecintaan seorang mukmin adalah murni sedangkan kecintaan para penyembah tandingan telah diambil oleh sekutu-sekutu mereka,kecintaan yang tulus lebih besar daripada kecintaan orang yang bersekutu
Dua pendapat ini adalah rentetan dari dua pendapat yang tedapat dalam firman Allah:
يحبونهم كحب الله
“Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah”
Di dalam ayat ini terdapat dua pendapat:
- Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah,dengan demikian ayat ini menetapkan bahwa mereka cinta kepada Allah tapi cinta itu mereka bagi antara Allah dan para sekutu selain Allah
- Mereka mencintai sekutu-sekutu mereka sebagaimana orang-orang mukmin mencintai Allah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah memilih pendapat pertama,beliau berkata:”Mereka dicela karena membagi kecintaan mereka anatra Allah dan sekutu-sekutu mereka dan mereka tidak memurnikan kecintaan mereka kepada Allah sebagaimana orang-orang mukmin mencintai Allah,kesamaan ini disebutkan dalam firman Allah dalam rangka menceritakan mereka sedangkan mereka berada di neraka sambil berkata kepada sekutu mereka yang hadir bersama mereka dalam siksa:
تالله ان كنا لفي ضلال مبين اذ نسويكم برب العالمين
“Demi Allah sungguh kita dahulu di dunia dalam kesesatan yang nyata,karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam”(QS.Asy-Syu’ara : 97-98)
Allah Ta’ala berfirman:
قل ان كنثم ثحبون الله فثبعوني يحببكم الله
“katakan:jika kamu(benar-benar)mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah mengasihimu”(QS.Ali-Imran : 31),Ayat ini disebut juga ayat ujian
Sebagian ulama salaf berkata,bahwa ada suatu kaum mengaku mencintai Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian sebagai isyarat bukti kecintaan,tanda dan faidahnya,bukti dan tandanya adalah dengan mengikuti petunjuk Rasulullah sedangkan faidahnya adalah kecintaan Dzat yang mengutusnya untukmu,jika kamu tidak mengikuti Rasulullah maka kecintaanmu kepada Allah tidak bernilai begitupula dengan kecintaan Allah kepadamu
Tanda kecintaan kepada Allah
Allah Ta’ala berfirman:
يايها الذين ءامنوا من يرثد منكم عن دينه فسوف ياثي الله بقوم يحبهم و يحبونه اذلة علي المؤمنين اعزة علي الكافرين يجاهدون في سبيل الله ولا يخافون لومة لائم
“Hai,orang-orang yang beriman,barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintainya,(yaitu mereka)yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin,yang bersikap keras terhadap orang kafir,yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut dengan celaan orang yang suka mencela”(QS.Al-Ma’idah : 54)
Dalam ayat tersebut,Allah menyebutkan 4 tanda kecintaan kepada Allah:
- Mereka bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin
- Mereka bersikap keras terhadap orang kafir
- Berjihad di jalan Allah dengan jiwa,tangan,harta dan lisannya
- Mereka tidak memperdulikan celaan orang yang suka mencela,jika cintanya terhadap sesuatu dapat dipengaruhi oleh celaan seseorang,maka dia tidak mencintainya dengan benar
Sebab yang menarik kecintaan kepada Allah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan,bahwa sebab-sebab yang menarik kecintaan kepada Allah ada sepuluh macam:
- Membaca Al-Qur’an dengan menghayati dan memahami artinya
- Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan perbuatan sunnah setelah mengerjakan yang fardhu
- Selalu berdzikir pada setiap keadaan baik dengan lisan atau hati
- Mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada selainnya
- Membiasakan hati untuk selalu memahami nama-nama dan sifat-sifatnya dan juga selalu bersungguh-sungguh dalam usaha mencari hakikat ma’rifatullah dan cabang-cabangnya
- Selalu berbakti kepadanya dan selalu bersyukur atas kebaikan dan nikmat-nikmatnya baik yang zhahir maupun yang bathin
- Keterbukaan hati di hadapannya
- Berkhalwat(hubungan batin) dengan Allah pada waktu sepertiga malam terakhir dan di saat membaca Al-Qur’an,kemudian beristighfar dan bertaubat
- Duduk bersama dengan orang-orang yang mencintai Allah dengan kejujuran dan selalu mengambil hikmah dari perkataan mereka,tidak berbicara kecuali dengan perkataan yang membawa kebaikan karena dalam sebuah perkataan terdapat sesuatu yang dapat membawa kepada perubahan dalam diri seseorang dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain
- Menjauhi segala sebab yang dapat menghalangi hati dari beribadah kepada Allah
Maka dengan kesepuluh tanda ini,orang-orang yang mencintai Allah akan sampai pada derajat kecintaan yang paling tinggi dan termasuk ke dalam golongan para kekasihnya.(Husain Fikry)