SUKOHARJO (Panjimas.com) – Sifat munafik hendaklah dijauhi bagi orang yang mengaku dirinya beriman. Karena munafik tidak bisa dihukumi secara zahir, namun permasalahan niat tersebut bisa merubah iman menjadikan amalan seseorang sia-sia.
Agar tidak salah memahami ciri munafik, Ustadz Mas’ud Izzul Mujahid menjelaskan bahwa sifat Munafiq terbagi menjadi dua bagian, yakni nifaq asghar dan nifaq akbar. Pada kajian bertema “Munafik Kontemporer” di Masjid An Nur Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Jateng, dia menegaskan bahwa munafik akbar akan kekal di neraka.
“Apa bedanya? yaitu gini, kalau nifaq asghar tidak mengeluarkan dari Islam sedang nifaq akbar mengeluarkan dari Islam. Yang kedua nifaq asghor tidak mengekalkan pelakunya di neraka, namun nifaq akbar pelakunya kekal di neraka,” katanya, selasa (7/2/2017).
Ustadz Mas’ud mengatakan bahwa Al Qur’an yang membicarakan karakter orang munafik merujuk pada sifat nifak akbar. Sementara jika hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sering kali merujuk pada karakter sifat nifaq asghar.
“Contoh ciri-ciri munafiqin tandanya ada tiga, kalau berbicara bohong, kalau diberi amanah khianat, kalau berjanji mengingkari. Itu sifat nifaq asghor. Yang melakukannya orang Islam tidak mengeluarkannya dari Islam,” ujarnya.
Sementara, ciri sifat munafik akbar sangat banyak dijelaskan didalam Al-Qur’an, namun kata Ustadz Mas’ud jika disederhanakan inti karakter munafik hanya menjadi dua saja. Yakni memberi loyalitas kepada orang kafir dan tidak rela diatur dengan syari’at Islam.
“Mereka ini memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir, baik loyalitas pertemanan, kepemimpinan dan macam-macam. Mereka sami’na wa’atho’na (mendengar dan taat) kepada orang kafir, itulah orang munafik, kita khawatir banyak orang Islam kena sifat munafik ini,” tandasnya.
Surat An Nisa ayat 138 dan 139, menegaskan ancaman bagi orang munafik dengan siksaan yang pedih.
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS. An Nisa ayat 138-139).
“Yang kedua mereka tidak rela diatur oleh syari’at, pokoknya emoh, akan mencari seribu satu alasan untuk menolak berlakunya syari’at Islam. Bapak-bapak, hanya dua sifat ini kita gunakan untuk mengukur masyarakat kita, saya khawatir pak, memang betul dihari kiamat itu banyak orang munafik,” tuturnya. [SY]