PANJIMAS.COM – Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Setelah gerhana matahari total yang melewati beberapa wilayah Indonesia pada Maret 2016 lalu, fenomena alam Gerhana Matahari kembali akan melewati beberapa wilayah Indonesia. Fenomena alam gerhana ini adalah gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada Kamis (1/9). (Baca: Mengapa Gerhana Matahari 9 Maret Begitu Istimewa? Ini Penjelasan Ustadz Sugeng Riyadi)
Gerhana matahari kali ini pun sangat dinanti-nanti banyak orang, untuk melakukan pengamatan fenomena langka tersebut.
Namun, sebagai umat Islam yang baik, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan panduan menyikapi fenomena alam gerhana. Tidak boleh kita menyambutnya dengan ritual syirik dan khurafat, begitu pula hanya sekedar menonton serta berfoto ria. Melaksanakan melaksanakan shalat gerhana merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seyogyanya dilakukan. (Baca: [Video] Inilah Panduan Tata Cara Sholat Khusuf atau Sholat Gerhana)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah.” (HR. Bukhari no. 1043)
Selain melaksanakan shalat, kita juga diperintahkan memperbanyak dzikir, istighfar, doa, sedekah dan melakukan amal shalih tatkala terjadi peristiwa gerhana. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
Mengapa kita harus memperbanyak amal shalih? Karena kita perlu takut dan ingat kepada Allah tatkala terjadi gerhana. Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata,
ولما كسفت الشمس في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم , خرج إلى المسجد مسرعا فزعا , يجر رداءه , فصلى بالناس , وأخبرهم أن الكسوف آية من آيات الله , يخوف الله به عباده , وأنه قد يكون سبب نزول عذاب بالناس , وأمر بما يزيله , فأمر بالصلاة عند حصوله والدعاء والاستغفار والصدقة والعتق وغير ذلك . من الأعمال الصالحة , حتى ينكشف ما بالناس ; ففي الكسوف تنبيه للناس وتخويف لهم ليرجعوا إلى الله ويراقبوه
“Ketika terjadi gerhana matahari di jaman Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam, beliau keluar dengan bergegas, menarik bajunya, lalu shalat dengan manusia, dan memberitakan kepada mereka: bahwa gerhana adalah satu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dengan gerhana tersebut Allah menakut-nakuti para hamba-Nya. Boleh jadi merupakan sebab turunnya adzab untuk manusia, dan memerintahkan untuk mengerjakan amalan yang bisa menghilangkannya. Beliau memerintahkan untuk mengerjakan sholat, berdoa, istighfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan shalih lainnya ketika terjadi gerhana; hingga hilang musibah yang menimpa manusia.”(Mulakhkhos Fiqhiyah Syaikh Shalih Al-Fauzan). Wallahu a’lam bishshawab. [AW/dbs]