SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Kajian keluarga yang digelar pemuda masjid An Nur, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, mengundang pemateri sekaligus konsultan keluarga yaitu ustadz Tri Asmoro, sabtu (30/7/2016).
Ustadz Tri Asmoro mengambil tema “Permasalahan Internal Dalam Keluarga”, diikuti sekitar 200 jama’ah baik ikhwan maupun akhwat kajian ini menjadikan menarik. Menurutnya banyak sekali permasalahan keluarga, salah satu penyebab konflik keluarga muslim karena adanya komitmen syar’i yang lemah.
“Komitmen syar’i muncul saat mereka berada di majelis-majelis ilmu, tetapi mereka tidak mau mengawali, merubah rumah tangganya dengan syariat Islam itu. Bapaknya sering kajian, ibunya ke majelis ilmu tapi anaknya pacaran dibiarkan, keluar rumah tidak menutup aurotnya, pakainya celana pendek tidak peduli” cetus ustadz Tri.
Sedang Ketidakseimbangan dalam hidup terbagi oleh waktu, diantaranya waktu untuk spiritual, waktu untuk diri sendiri, waktu untuk bergaul dengan tetangga dan teman, waktu untuk menikmati kesenangan yang halal.
“Kemudian permasalahan karena adanya ketidakseimbangan, hubungan kepada Allah kuat tapi dengan kanan kirinya rapuh, nah masalah keluarga yang muncul itu bisa juga dari hal yang tidak seimbang. Dan sesuatu yang tidak seimbang itu adalah bom waktu” jelas ustadz Tri.
Istri bekerja juga memicu permasalahan keluarga, ustad Tri Asmoro menilai adanya istri bekerja karena membantu suami, mengganti peran suami atau mengaktualisasikan diri.
“Saya pernah menemukan kasus istri bekerja untuk membantu suami yang gak bekerja, uang yang diserahkan ke suami untuk berselingkuh dengan perempuan lain. Kenapa, karena jadi buruh kerja waktu digunakan dari pagi sampai sore. Begitu malam mau digunakan suami sudah kecapekan, uangnya ada tapi pelayanannya yang gak ada akhirnya suami pilih selingkuh dengan perempuan lain” ujarnya.
Ustadz Tri Asmoro kemudian menjelaskan solusi permasalahan yang terjadi dalam keluarga. Diantara solusi tersebut ialah qana’ah akan pasangan, berproses menuju Islam kaffah, Syari’at sebagai mizan dan komunikasi yang sehat. [SY]