(Panjimas.com) – Bahagia merupakan salah satu tujuan setiap pasangan (suami-istri). Menjalani mahligai rumah tangga dengan penuh keindahan, ketentraman disetiap saat. Laksana seekor lebah yang saling bahu membahu dalam menghasilkan madu yang manis salah satu perumpaan kerjasama yang indah didalamnya.
Banyak pernikahan yang diakhiri dengan perceraian lantaran tak mencapai derajat sakinah mawaddah warahmah didalamnya. Mengakhiri dengan penuh kekecewaan tanpa mengoreksi dan memahami apa yang belum ia persembahkan didalamnya.
Sering kali juga terjadi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), baik dengan kata-kata atau perbuatan dengan dalih kepemimpinan, seorang suami semena-mena dengan sikap dan langkah yang diambilnya. Sikap tidak menghargai, meremehkan serta menganggap hina istri dimatanya. Walhasil tak akan tercapai derajat tujuan yang diinginkan didalam rumah tangganya.
Keluarga yang harmonis,merupakan keluarga yang saling memahami hak dan kewajiban kedua belah pihak (suami-istri). Istri memberikan hak suami sepenuhnya, begitupun suami memberikan hak istri dengan begitu keharmonisan berumah tangga akan terjalin.Ibnu Abbas ra berkata: “betapa senangnya saya berdandan di hadapan istri sebagaimana senangnya saya ketika dia bersolek untukku karena Allah SWT.”
Dalam firman-Nya: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf’.” (QS. Al Baqarah: 228)
Berikut beberapa nasehat penting bagi para suami untuk membahagiakan istrinya:
- Jangan Hina Istri Anda, apapun bentuknya dan bagaimana pun caranya jelas sikap ini sangat mengecewakan. Istri anda akan terpatri dalam hati dan pikirannya. Walau sikap ia terus memaafkan namun ia tetap ingat terus hinaan yang telah diberikan sang kekasi tercinta.
Ingatlah istrimu adalah tulang rusuk, yang akan patah jika terlalu keras menasehatinya dan akan terus bengkok jika tidak diluruskan. Oleh karenanya, berlemah-lembutlah dengannya dalam menasehati.
- Bersikaplah baik terhadap istri anda niscaya ia akan memberi balasan yang jauh lebih baik dari anda. Misalnya, tunjukan empati disaat istri anda sakit, lelah, sedih. Berusahalah hadir didalamnya, memberi perhatian serta motivasi disetiap keadaannya.
- Libatkanlah istri dalam setiap mengambil keputusan, walau hak keputusan berada pada suami. Ajaklah ia berdiskusi/ bermusyawarah baik hal sepele maupun dalam hal besar, ia akan merasa senang jika anda menghadirkan dirinya, dia akan merasa dihargai oleh anda.
- Janganlah diam seribu bahasa ketika istri ajak anda bicara/diskusi, membuat jengkel hatinya. Dan posisikanlah diri anda, seandainya anda bicara tidak dihiraukan bagaimana sikap anda?!
- Pulanglah dengan wajah tenang, jangan cemberut, karena istri anda akan terus bertanya-tanya pada hatinya apa gerangan yang menimpa suaminya tercinta.
- Hindarilah memaksakan istri anda harus sama sesuai profesi anda, misalnya, anda dokter maka jangan ada fikiran bahwa istri anda harus menguasai ilmu kedokteran.
- Istiqomah-lah dalam hidup ini, maka ia akan berbuat demikian. “Jagalah diri Anda niscaya isri anda akan menjaga diri.” (HR. Thabrani).
- Jangan sekali-kali menceritakan kelebihan/kekaguman terhadap perempuan lain dengan istri, karena ia akan menganggap anda bangga dengan perempuan lain dibanding dengan dirinya. hal tersebut akan menikam hatinya, ia merasa pengorbanannya selama ini terhadap anda semua sia-sia. Bagaimana dengan anda jika sebaliknya?!
- Jangan sekali-kali anda mengungkit-ungkit kesalahannya dan mengumbar kesalahannya didepan umum. Lupakanlah kekurangan yang ada pada dirinya, ingatlah senantiasa ketulusan akan kebaikan yang ia berikan untuk anda. Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,
“Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan, jika tidak suka dengan perilakunya, hendaklah melihat sisi baik lainnya.” (HR. Muslim)
- Lihatlah terus sifat terpuji istri anda, kelebihan istri anda niscaya anda akan terus merasa bersyukur telah memilikinya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak bersyukur pada manusia dia belum bersyukur pada Allah.” (HR. At-Tirmidzi)
Dan Manjakanlah dan bercumbu rayulah dengan istri, sebagaimana Rasulullah ketika memanjakan istrinya disaat sedang berdua. Jabir ra, berkata: “ Usai pernikahanku, saya menyambangi Nabi SAW dan beliau bersabda, ‘Apakah engkau telah menikah wahai jabir.’ Akupun menjawab, ‘Iya.’ ‘Gadiskah atau Janda?’ Tanya beliau. ‘Janda,’ jawabku. Beliau bertanya lagi, ‘kenapa tidak yang gadis saja, sebab kamu bisa mencumbunya sebagaimana dia mencumbumu.” (HR. An-Nisa’i)
- Biasakan dewasa dalam menghadapi setiap permasalahan, tenang tidak berapi-api yang mengundang dendam dan permusuhan. Dan sekiranya anda berbuat salah, akui dan minta maaflah pada istri anda, jangan mengedepankan ego semata. Jangan sampai anda istirahat dalam keadaan marah kepadanya sedangkan istri anda masih sedih dan menangis. Padamkanlah amarah dengan wudhu niscaya semua akan lebur begitu saja.
- Berikan kepercayaan terhadap istri anda, jangan hanya dijadikan pelayan yang sekedar melayani kebutuhan anda atau mematuhi perintah anda. Beri dia support untuk memiliki eksistensi , pikiran, dan keputusannya sendiri.
- Pujilah istri anda, kebanyakan seorang suami sungkan membuat ge’er istri. Padahal hal ini dapat menjadi bumbu kemesrahan mereka berdua. Pujilah sekiranya memang pantas istri anda mendapat pujian dari anda.
- Berhentilah menjelek-jelekannnya pada siapapun. Bukan saja istri yang terbiasa menjelek-jelekkan suami, melainkan ada pula para suami saling menjelek-jelekkanistri. Membandingkan dengan kerabat, teman yang memiliki potensi yang jauh dari istrinya.
- Berusahalah menggali potensi istri miliki, jika ia memiliki potensi berilah motivasi didalamnya dengan mendorongnya untuk ahli didalamnya.
- Dengarkanlah curahan hati istri anda, kebanyakan istri tidak mau/ enggan dengan suaminya lantaran suaminya tidak mau menjadi pendengar setia di setiap kegundahan hatinya.
- Yakinkan pada istri bahwa anda bertanggung jawab padanya dalam hal ekonomi meski istri anda dari orang kaya. Janganlah kalian tamak terhadap harta warisan kedua orang tuanya, karena itu melanggar syari’at. Kemudian janganlah bakhil dengan alasan ia mampu. Sekaya apapun istri anda, ia akan bangga jika suaminya berkorban memenuhi semua kebutuhannya.
- Hati-hati dengan Media sosial terlarang. Walau istri anda tidak melihat dan membaca, ingat Allah selalu mengawasi anda. Ingatlah anda seorag imam baginya yang tak pantas bermaksiat terhadap Allah SWT.
- Ajak istri berlibur/ jalan-jalan menghilangkan kepenatannya selama dirumah.
- Sekiranya ingin pergi cium dan peluklah istri anda, niscaya kesetiaan dan kemesrahan akan terus abadi.
Semoga dengan nasihat/tips ini dapat mendambah keharmonisan setiap keluarga yang membacanya. Suami semakin sayang terhadap istri, begitu pula istri semakin yakin bahwa suaminya orang yang berkorban untuk menjadi sempurna untuknya. Aamiin.
Referensi: Ali bin Nayef Asy-Syahud, Resep Awet Mesra, 2009