JAKARTA (Panjimas.com) – membahas halal-haram tanpa dasar aqidah lebih dulu itu percuma | ibarat dikasi arah dan cara jalan tapi nggak dikasitau kenapa harus jalan. maka sebelum menaati Allah, lebih dulu harus diberitahu, siapa Allah, dan kenapa harus Allah | mentauhidkan Allah sebelum segala sesuatu
dan mentauhidkan Allah itu awalnya mengingkari selain Allah | makanya syahadat diawali pengingkaran “La ilaaha” baru pengakuan “illa Allah”. tauhid itu pengingkaran terhadap selain Allah, dan pengakuan kepada Allah sekaligus | aqidah itu menyandarkan semuanya hanya pada Allah
maka bila bagi kita masih ada yang sama, bahkan lebih tinggi dari Allah | sudah dapat dipastikan aqidah kita cacat, perlu segera diperbaiki. jadi, orang yang belum memahami aqidah secara sempurna | bagaimana bisa menaati Allah? bagaimana mau ta’at halal dan haram dari Allah?
tapi bila seseorang sudah beraqidah, dia tidak akan banyak tanya tentang halal-haram | “kami dengar, kami ta’at” itu jawaban yang beriman. karena semua tanya dan semua penasaran sudah terjawab saat dia bahas aqidah | pas belajar syari’ah, tinggal dengar dan ta’at
jadi orang mukmin itu, bertanya dalam masalah aqidah, berpikir saat menentukan “kenapa” aku harus beriman | lalu ta’at dalam halal dan haram. beda dengan kaum liberal, aqidahnya membebek barat dan kaum penjajah | dan banyak tanya, banyak protes saat diperintah ta’at halal dan haram
beda dengan liberal, bila ide dari barat, semisal pluralisme feminisme, “kami dengar, kami ta’at” | urusan halal-haram banyak protes. jadi bahas halal-haram sama yang tidak meyakini Allah itu percuma | harusnya aqidah dulu, yakin nggak bahwa Allah itu tanpa tanding
jadi akal itu untuk berpikir, “kenapa aku harus menyembah Allah?” “kenapa aku harus Islam?” | bukan untuk menyoalkan halal-haram. akal itu untuk mendatangkan keyakinan pada Allah | sehingga apapun yang Dia minta dan perintah, kita meyakini itulah kebaikan dan kebenaran
kenali Allah dengan akal, karenanya kita bisa ta’at Allah dengan yakin | setelahnya? kita jadi paham, halal-haram itulah yang harus dipatuhi. alhamdulillah, akal mengantarkan saya pada hidayah Allah untuk masuk Islam | video lengkap >> https://www.youtube.com/watch?v=nNqOd_NPbAg
[Diambil dari akun Facebook (FB) pribadi Ustadz Felix Siauw, @UstadzFelixSiauw pada Selasa (21/10/2014) pagi]