(Panjimas.com) – Pengertian Shalat Tarawih
Disebut shalat Tarawih karena orang-orang beristirahat setiap selesai empat rakaat
Tarawih berarti Qiyamu Ramadhan di awal malam,ada yang mengatakan:”Taarawih di bulan Ramadhan karena orang-orang beristirahat setiap dua salam”.
Rasulullah mengerjakan shalat tarawih empat rakaat empat rakaat sesuai dengan hadist Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhari (Kitab:at-Tahajud no 1147) dan Muslim(Kitab:Shalaatul Musasfiriin no 738) bahwa Rasulullah shalat empat rakaat,kemudian shalat empat rakaat kemudian mengerjakan tiga rakaat.
Dalam lafazh Muslim disebutkan:”Beliau mengucapkan salam setiap dua rakaat dan mengerjakan shalat witir satu rakaat”
Rasulullah bersabda:
صلاة الليل مثنى مثنى
Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat(HR.Bukhari dan Muslim)
Shalat tarawih sunnah mu’akkad
Rasulullah mensunnahkan shalat tarawih ini melalui sabda dan perbuatan beliau. Dari Abu Hurairah:Rasulullah menganjurkan kepada para sahabat untuk melakukan Qiyamul lail tanpa memerintahkan mereka dengan keharusan. Oleh karena itu,beliau bersabda
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa melakukan Qiyamu Ramadhan(shalat tarawih)dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu”(HR.Bukhari dan Muslim)
Tidak diragukan lagi bahwa shalat tarawih adalah sunnah mu’akkad
Keutamaan shalat tarawih
Rasulullahbersabda
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa melakukan Qiyamu Ramadhan(shalat tarawih)dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu”(HR.Bukhari dan Muslim)
Jika seorang muslim melakukan shalat tarawih dengan kepercayaan penuh bahwa hal itu merupakan suatu yang haq yang disyariatkan oleh Allah maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lampau
Dan disyariatkan shalat tarawih dengan berjamaah serta tetap menemani imam sampai selesai
Waktu dan jumlah rakaat sholat tarawih
Waktu shalat tarawih adalah setelah shalat Isya dan sunnah rawatibnya
Jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi dan tidak boleh juga di ubah,hanya saja Rasulullah pernah bersabda:
صلاة الليل مثنى مثنى فإذا خشي أحدكم الصبح صلى ركعة واحدة توتر له ما قد صلي
“Shalat malam itu dikerjakan dua rakaat dua rakaat. Oleh karena itu,jika salah seorang di antara kalian takut akan datangnya waktu Shubuh,kerjakanlah satu rakaat saja sebagai witir bagi shalat yang telah ia kerjakan”(HR.Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadist diatas,jika seseorang mengerjakan shalat dua puluh rakaat dengan tiga rakaat witir, atau shalat tiga puluh enam rakaat dengan tiga rakaat witir yang demikian itu diperbolehkan. Tetapi yang lebih afdhal adalah yang dikerjakan oleh Rasulullah yaitu tiga belas rakaat atau sebelas rakaat. Hal tersebut berdasarkan pada hadist Ibnu Abbas:”Rasulullah pernah mengerjakan shalat pada suatu malam sebanyak tiga belas rakaat”(HR.Muslim)
Juga hadist Aisyah:”Rasulullah tidak pernah shalat lebih dari sebelas rakaat,baik pada bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya
Yang demikian itulah yang lebih afdhal dan sempurna dalam hal pahala.[Husain Fikry/S.A]