SOLO (Panjimas.com) – Muslim Preneur adalah sebuah istilah yang digunakan bagi para pengusaha atau pebisnis dari kalangan muslim yang mempunyai visi misi kebaikan dan memajukan Islam. Mereka memastikan halal dan thoyyibah dalam setiap produk dan jasanya. Syari’at Islam menjadi hukum yang wajib diterapkan dalam kegiatan usahanya.
Selain dengan aktifitas bisnis atau usahanya yang berlandaskan Islam, mereka akan mewarnai dunia bisnis dan siap bersaing dengan beragam problematika. Oleh karena itu, PPMI (Perkumpulan Pengusaha Muslim Indonesia) hadir dalam upaya memecahkan problematika yang dialami oleh para pengusaha muslim.
Dengan mengusung motto ‘Bersama Allah segalanya pasti bisa, dengan sedekah hidup jadi luar biasa, berhati-hatilah dari dosa, keajaiban akan datang’ tersebut, salah satu tujuannya adalah memperbanyak para pengusaha muslim baru yang sukses dunia akhirat.
Untuk bergabung di komunitas PPMI, dijelaskan oleh Uswatun Hasanah kepada awak media usai acara pelantikan pengurus baru PPMI periode 2021-2024 di Kusuma Sahid Prince Hotel, memang dipungut biaya registrasi senilai 300 ribu dengan rinciannya, separuh untuk kas PPMI daerah dan separuhnya untuk kas PPMI pusat. Dengan biaya registrasi tersebut berlaku seumur hidup.
Usai melakukan registrasi, kemudian dimasukkan ke grup pesantren online PPMI. Hal itu dilakukan PPMI untuk membentuk spiritual sebelum menjadi pebisnis yang benar dan sukses dunia dan akhirat.
“Itu tadi yang dikatakan founder ibadahnya masih terlalu jauh, kita mau berbisnis yang benar tapi kalau ibadah kita belum bener ya percuma juga itu. Artinya bisnis tidak hanya bicara bisnis. Bisnis bicara surga neraka itu ya makanya itu yang kadang logikanya kadang kita nggak mungkin hari ini jualan properti tapi kalau Allah izinkan nggak ada yang nggak mungkin gitu,” ungkap Uswatun Hasanah selaku Ketua Penyelenggara yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Pelaksana Harian PPMI Pusat, Rabu (25/8/2021).
“Visi kita adalah membangun 101 ribu muslim preneur di tahun 2030,” imbuhnya.
Komunitas PPMI sendiri tidak membatasi bagi yang memiliki usaha saja untuk ikut bergabung, untuk itu Uswatun Hasanah berharap bagi yang belum memiliki usaha atau ingin memiliki usaha agar bergabung dengan komunitasnya. Menurutnya PPMI adalah doa perkumpulan pengusaha.
“Nggak punya usaha nggak papa, dengan begitu semoga ada niatan kita mencontoh Rasulullah SAW menjadi seorang pengusaha gitu aja,” kata Uswatun Hasanah.
Hal itu pernah dialami oleh Anton Bruri Rahmat Hidayat, Ketua PPMI yang baru dilantik. Ia mengaku bahwa dulu awal masuk sebagai anggota PPMI, ia belum memiliki usaha bahkan memiliki hutang riba. Ia mengatakan bahwa rata-rata yang masuk di PPMI adalah orang yang memiliki masalah kehidupan, terutama masalah hutang, kondisi yang terhimpit bahkan diceritakan ada anggota yang dahulunya sempat ingin bunuh diri akibat kondisi yang dideritanya.
“Akhirnya kita ikut ngaji di PPMI kemudian dia sudah bisa merubah pola pikirnya, pola mindsetnya, kemudian bertumbuh. Nah bertumbuh kemudian dia ikut kajian-kajian, kita juga ada pelatihan-pelatihan bisnis, akhirnya dari mencoba-coba itu, belajar-belajar akhirnya bisa berhasil,” kata Anton Bruri.
Cerita singkat itu kemudian ditimpali oleh Uswatun Hasanah dengan menjelaskan kultur yang disampaikan pada sambutannya dengan menyinggung statuta ‘Religius, Bertumbuh, Istiqomah’.
“Religius itu jelas benahi spiritual, nggak mungkin nonsens kamu akan sukses kalau spiritualmu nggak oke. Kemudian bertumbuh secara bisnis harus tetep, ilmu bisnis, ilmu apa harus kita juga harus mencari, bismillah dengan itu harus istiqomah, apa? harus menjadi penggerak dakwah itu aja,” kata Uswatun Hasanah.
Mengenai grand desain dari PPMI Soloraya, Anton Bruri sebagai Ketua PPMI Soloraya sendiri belum berpikir lebih jauh karena kondisi dan situasi saat ini. Namun demikian, pihaknya mengutamakan saat ini adalah gerakan spiritual.
“Ternyata beberapa informasi yang saya dapatkan yang mempengaruhi bisnis itu ada pada diri sendiri, ternyata dengan spiritual terjadi keajaiban-keajaiban yang di mana itu susah dinalar bahkan ada beberapa yang hebat apapun cara jualannya, kemudian iklannya dibuat kayak apa, tapi ternyata di situ Allah itu bermain,” kata Anton Bruri.
Dengan gerakan spiritual tersebut Anton Bruri berharap Allah akan membuka jalan keluar. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an Surah At-Talaq Ayat 3.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Untuk grand desain dari PPMI, kedepan pihaknya akan melakukan sharing dan diskusi. Pada acara yang usai digelar tersebut, dikatakan Uswatun Hasanah adalah kesempatan yang luar biasa istimewa. Ia akan mengenalkan lebih jauh tentang PPMI.
“Di situasi seperti ini ternyata banyak serius temen-temen yang secara finansial ekonomi jatuh dan itu sebenarnya salah satu jawabannya adalah kembali pada Allah saja, bertawakal Insya Allah itu tadi akan ada rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” pungkas Uswatun Hasanah.