(Panjimas.com) – Tak asing di telinga kita nama ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ia istri ketiga Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam. Menurut salah satu versi sejarah, putri Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dipinang pada umur 7 tahun dan baru mulai serumah dengan Nabi dua tahun kemudian. Ia istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam setelah Khadijah dan Saudah binti Zam’ah radhiyallahu ‘anhuma.
Dalam deretan nama shahabat periwayat hadits terbanyak, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah satu-satunya wanita. Ia meriwayatkan tidak kurang dari 2.210 hadits.
Tidak hanya piawai meriwayatkan hadits, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menguasai fiqih, terutama tentang keluarga dan kaum Hawa. Ia juga berkemampuan menafsirkan al-Qur’an.
Sejumlah ulama berusaha menghimpun karya tafsir ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Di antaranya Abdullah Badar dengan karyanya Tafsir Umm al-Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Dalam kitab ini terungkaplah bukti-bukti kecerdasan wanita yang biasa disapa Humaira ini dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an. Wallahu a’lam. [IB]