YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Mualaf Center Yogyakarta (MCY) yang sudah berdiri sekitar 3 tahun lalu mengukuhkan dalam daftarnya, ada sekitar 307 orang mualaf yang telah bersyahadat dalam bimbingannya. Kebanyakan mereka menyatakan syahadat di Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta.
Sekjen MCY, Amrullya saat mendapatkan kunjungan Panjimas.com mengatakan bahwa secara persentase alasan mereka masuk Islam karena keingintahuannya tentang kebenaran ajaran Islam.
“Selama ini sepengetahuan kami persentase terbesar kenapa mereka memutuskan untuk berislam adalah ke ingin tahuannya tentang Islam, dan 307 orang terdaftar telah bersyahadat bersama kami di kota Yogja, belum yang di desa mualaf, area binaan kami,” katanya, Jumat (30/6/2017).
Amru menjelaskan untuk menindak lanjuti seorang mualaf dalam pembinaan dibutuhkan 1 pembina untuk 1 mualaf agar cepat menyerap ilmu Islam. Selain itu, pihaknya membutuhkan peran aktif muslimin jika diperlukan.
“Pola pembinaan mualaf yang baru kurang pas bila di ikut sertakan langsung pada kajian umum, maka diperlukan metode 1 pembina 1 mualaf. Tujuan kami supaya membantu cepat dalam mempelajari Islam,” imbuhnya.
Saat ini MCY sedang melakukan pembinaan daerah mualaf yang rawan pemurtadan di desa terpencil Gunung Merbabu. Masyarakat yang sudah jauh dari syariat Islam dan pemahaman tauhid menuntut pihaknya bekerja keras membentengi aqidah di desa Tumut, Jrakah, Boyolali.
Sementara itu, atas kunjungan kru Panjimas, Amru meminta dukungan penuh terhadap media Islam untuk mengconter opini miring terhadap misi Mualaf Center dan beramal sholeh dalam bidang masing-masing.
“Barakallah, kami senang dengan silaturahmi kru Panjimas. Kita harapkan dapat bersinergi dalam beramal, Jogja kota hidayah, hari ini saja bada asar ada pensyahadatan seorang mualaf di Masjid Gedhe Kauman,” pungkasnya. [SY]