(Panjimas.com) – Di samping Khadijah RA, istri Nabi Muhammad SAW yang paling masyhur dan banyak dibicarakan oleh masyarakat dunia hingga sekarang adalah ‘Aisyah RA. Nama ‘Aisyah, dalam bahasa Arab bermakna “Hidup dan Sehat”.
‘Aisyah RA dinikahi oleh Rasulullah SAW setelah Khadijah dan Saudah RA. Ia dikenal sebagai wanita yang amat cerdas dan banyak sekali meriwayatkan hadits. Bahkan menurut ulama, seperempat hadits tentang hukum diriwayatkan oleh istri Nabi SAW yang satu ini. Istimewanya lagi, hadits darinya diakui sebagai paling terpercaya.
‘Aisyah adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq RA dan Ummi Ruman, yang memiliki seorang saudara kandung bernama Abdurrahman. Ia dilahirkan di Makkah pada 614 Masehi, atau 8 Sebelum Hijriyah. Karena kedua orang tuanya adalah Muslim, maka ‘Aisyah sudah dididik secara Islam sejak dini.
Sebelum akhirnya menjadi istri Nabi SAW, pada mulanya ayah ‘Aisyah ingin menikahkan putrinya dengan Jubair bin Mut’im. Namun ternyata ayah Jubair, Mut’im bin ‘Adi, tidak menyetujui lantaran perbedaan keyakinan. Saat itu Mut’im. Dan istrinya masih kafir. Mereka menyatakan bahwa tak ingin kalau keluarganya sampai kemasukan pemeluk Islam, dan akan mengajak anak mereka menjadi Muslim.
Singkat kisah, Abu Bakar RA kemudian menikahkan putri tercintanya dengan seorang lelaki istimewa, seorang pembangun dan pemimpin peradaban, Nabi Muhammad SAW. Pun, Nabi SAW menikahi ‘Aisyah yang masih berusia belia adalah karena diperintah oleh Allah SWT.
‘Aisyah RA menikah dengan Nabi SAW dalam usia paling muda dibanding istri-istri beliau lainnya. Namun berapakah usia ‘Aisyah saat pernikahan itu, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Menurut Imam Thabari, Hisham bin Urwah, Ibnu Hunbal, dan Ibnu Sa’d, putri Abu Bakar RA ini dinikahkan pada usia 7 tahun dan mulai tinggal di rumah Rasulullah SAW saat usia 9 tahun. Tapi sebagian referensi, termasuk Kitab Shahih Bukhari, mencatat bahwa saat menikah, ‘Aisyah masih berusia 6 tahun, lalu mulai diantar ke rumah Rasulullah pada usia 9 tahun.
‘Aisyah RA menjadi istri Nabi SAW selama 10 tahun. Karena pada tahun 11 Hijriyah, atau 632 Masehi, Rasulullah SAW wafat. Dan istimewanya, beliau dimakamkan di kamar yang dihuni oleh ‘Aisyah RA.
Setelah wafatnya Nabi SAW, kepemimpinan kaum Muslim diamanahkan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, dengan pengangkatannya sebagai khalifah yang pertama. ‘Aisyah RA sendiri pun terus melanjutkan perjuangan dakwah Islam hingga wafatnya pada tahun 678 Masehi. [IB]