(Panjimas.com) – Nama Abu Bakar merupakan kunyah (panggilan kehormatan) dari Abdullah. Beliau adalah khalifah (pemimpin) kaum muslimin pertama setelah Rasulullah Muhammad SAW wafat.
Abu Bakar mendapat gelar Ash-Siddiq oleh karena sifat jujur beliau akan kebenaran. Maka sampai sekarang kaum muslimin selalu menyebut beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Umur beliau dua tahun satu bulan lebih muda dari Rasulullah SAW.
Abu Bakar Ash-Shiddiq berwajah tampan. Maka seperti dikatakan oleh Imam Ibnu Mu’in, terkadang orang memanggil beliau ‘Atiq. Lengkapnya, sebagaimana dikatakan oleh Imam Adz-Dzahaby, yakni ‘Atiq bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luaiyy Al-Quraisy At-Taimiy radhiyallahu ‘anhu.
Orang Arab biasa memanggil lelaki yang sangat tampan dengan sebutan ‘Atiq.
Abu Bakar Ash-Shiddiq sangat dipercaya oleh Nabi SAW.
Berkata Muhammad bin Jubair bin Muth’I’m bahwa ayah beliau pernah berkisah. Ada seorang wanita menemui Nabi SAW dan berbicara tentang suatu hal. Lalu Nabi SAW memerintahkan sesuatu padanya. Kemudian wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana bila Engkau (di lain waktu)?” Maka Nabi SAW menjawab, “Bila Engkau tak bisa bertemu denganku, datanglah kepada Abu Bakar!” (HR. Bukhari-Muslim).
Harta benda milik Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah yang paling bermanfaat bagi perjuangan dakwah Islam. Nabi SAW bersabda, “Tidak ada harta yang memberi manfaat kepadaku seperti harta Abu Bakar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Tirmidzi).
Umar bin Khathab RA suatu ketika berceramah di atas mimbar. Beliau berkata, “Ketahuilah, sungguh manusia yang paling utama dari umat ini setelah Nabi SAW adalah Abu Bakar. Barang siapa mengatakan yang tidak seperti ini, ia adalah pendusta, dan baginya apa yang berlaku bagi pendusta!”
Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Manusia yang paling baik dari umat ini setelah Nabi SAW adalah Abu Bakar dan Umar.” Dan beliau juga mengatakan bahwa orang yang paling besar pahalanya atas keberadaan mushaf Al-Qur’an adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Karena beliaulah orang pertama yang menghimpun naskah-naskah ayat-ayat Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf.
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA wafat pada tahun ke-13 Hijriyah, pada bulan Jumadil akhir. Wallahu a’lam. []