(Panjimas.com) – Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan berkah, Salman Al Farisi – Radhiyallohu ‘anhu – menuturkan bahwasanya Rasululloh -Shallallohu ‘alaihi wa salla- menyampaikan khutbah pada kami di hari akhir bulan Sya’ban, Nabi berkata :
أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم مبارك ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر
“ Wahai manusia sungguh telah dekat kepada kalian. Bulan yang agung lagi penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan dst..”.
di sisi lain, bahwa kewajiban shaum di bulan ramadhan ialah rahasia antara Alloh dan hambaNya. Rasululloh -Shallallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda, Alloh Ta’ala berfirman dalam Hadits Qudsi :
“ كُلُّ عَمَل ابن آدم لَهُ إلاَّ الصومَ فإِنَّه لي وأنا أجزي بهِ ”
[رواه الإمام البخاري في صحيحه ج2 ص226 من حديث أبي هريرة رضي الله عنه]
“Setiap amalan Bani adam (manusia) adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ”. (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Alloh ‘azza wajalla menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk dan kunci kebahagiaan manusia serta kemuliaan, dahulu Rasulullah -Shallallahu’alaihi Wasallam- membacakan Al Qur’an dan menghafalknnya, dan setiap bulan Ramadhan malaikat Jibril datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau. Rosululloh pun menyetorkan hafalannya. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas – Radhiyallohu’anhu – :
كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ -صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -اُجُوْدَ النَّاسَ وَكَانَ اُجُوْدَ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اُجُوْدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu malaikat Jibril. Malaikat Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus”. (HR. Bukhari, no.6).
Oleh karena itu, di bulan ramadhan ini Rosululloh mengajari kaum muslimin untuk senantiasa menapaki ridho Alloh dengan melazimi tilawah al qur’an, menadabburi ayat-ayatnya, mempelajari dan mengajarkannya malam dan siang hari.
Ramadhan adalah bulan Al Qur’an, dimana kaum muslimin menyerukan hukum-hukum Alloh, menjalankan perintah dan larangan dari apa yang terkandung di dalamnya, jika hanya dengan melafalkan ayat ayatNya pada siang hari dan gelapnya malam dapat merubah fikiran, maka menerapkan konsukuensi dengan amaliyah lebih ditekankan, kaum muslimin akan senantiasa bergembira karena kecintaan menerapkan syariat islam pada diri, keluarga dan masyarakat, maka dari sinilah pondasi misi amaliyah.
Ramadhan mempersembahkan pelajaran berharga dan praktek persatuan kaum muslimin dalam sikap dan kesepakatan, seluruh kaum muslimin memulai shaum dari terbit fajar dan mengakhiri dengan terbenamnya matahari, seluruhnya melaksanakan shaum, membaca al qur’an, melaksanakan shalat tarawih dan tak ada beda antara yang kaya dan faqir bersama sama dalam kondisi lapar dan dahaga menunggu waktu berbuka, menahan lapar dari terbit fajar dan haus bernilai pengorbanan bernilai akhlaq dan lapang dada yang akan menyambungkan masing-masing individu masyarakat yang satu dan yang lainnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan kemenangan yang Alloh berikan pada Mujahidin, sejarah mencatat kemenangan besar Islam pada perang badar di hari ke tujuh belas ramadhan tahun 2 hijriyah, tak ketinggalan pada 23 Ramadhan tahun 8 hijriyah hari Fathu Makkah, peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Ramadhan merupakan bulan pertempuran dan kemenangan kaum muslimin.
Kesabaran, keteguhan tekad, ketaqwaan dan kekuatan iman kaum muslimin sangat nampak pada bulan tersebut, ramadhan bagaikan ujian tahunan bagi orang beriman, menguji lisan dan seluruh anggota badan dalam keta’atan pada Rob-nya. [Nzal]