(Panjimas.com)- Wahai para Abi/Abah/Ayah dan Ummi, putera-puteri kita merupakan amanah sang maha pencipta, maha pengasih lagi maha penyayang yaitu Alloh subhanahu wata’ala, titipan ilahi yang lahir ke dunia fana ini dalam keadaan fithrah (suci) mengemban misi Dinul Islam dan Tauhidulloh.
Ya.. putera-puteri kita merupakan amanah, jagalah dia, didiklah dia, penuhi segala aktifitasnya dengan tunas-tunas kebaikan dan benih benih amal shalih, Ittaqulloh (senantiasa bertaqwalah kepada Alloh) wahai para ayah dan bunda terhadap putera-puteri kalian karena ia adalah amanah besar dari Alloh Ta’ala dalam pundak-pundak kalian.
Ayah dan Bunda yang telah menyaksikan langsung sang anak terlahir ke dunia, dan keduanya juga adalah orang pertama yang bergerak mengajarkan (anak) dari mulai belajar berdiri, berbicara, berjalan hingga adab (akhlaq), mengarahkan dan memberikan pengaruh baik kepadanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka kedua ibu-bapaknyalah yang akan menjadikannya seorang Yahudi atau seorang Nasrani atau seorang Majusi”.(Muttafaqun ‘alaih).
Dari sinilah, orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh dan berkembangnya anak, dekatkanlah anak-anak kita dengan Al Qur’an, tanamkanlah benih benih Tauhidulloh dalam jiwa mereka, pupuklah semangat mereka agar senantiasa menjadi Ahlul khoir, penebar kebaikan, Ahlul Qur’an (Penghafal Al Qur’an) dan penebar kebaikan, bersemangat mengerjakan amal shalih dan tidak keluar dari aturan-aturan syari’at Islam.
AL QUR’AN NUTRISI TERBAIK UNTUK ANAK-ANAK KITA.
Imam Al-Bukhori meriwayatkan di dalam At-Taariikhul Kabiir, bahwasanya Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من تعلم القرآن و هو فتي السن خلطه الله بلحمه ودمه
“Barang siapa yang mempelajari Al Qur’an di usia muda, maka Alloh akan menyatukan Al Qur’an dengan darah dan dagingnya” (At-Taariikhul Kabiir iii /94).
Di dalam kitab Al Adaab Assyar’iyyah Libni Muflih 1/244, Ibnu Abbas Mengatakan :
من قرأ القرآن قبل ان يحتلم فهو ممن أوتى الحكم صبيا (الآداب الشرعية لابن مفلح1/244
“Barang siapa yang membaca Al Qur’an sebelum ia baligh, maka ia termasuk orang yang diberi ilmusejak masa kecil”.
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
” حِفْظُ الْغُلامِ الصَّغِيرِ كَالنَّقْشِ فِي الْحَجَرِ ، وَحِفْظُ الرَّجُلِ بَعْدَ مَا يَكْبُرُ كَالْكِتَابِ عَلَى الْمَاءِ
“Dari Ibnu Abbas semoga Alloh meridhainya ia berkata, Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Hafalan anak kecil bagaikan melukis/mengukir di atas batu dan hafalan anak seorang dewasa bagaikan menulis di atas air”. (Hadits Marfu’ diriwayatkan oleh Alkhatib dalam Al jami’nya).
إِنَّ الطِّفْلَ إِذَا حَفِظَ الْقُرْآنَ مُنْذُ صُغْرِهِ اِخْتَلَطَ الْقُرْآنُ بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ
“Ketika anak menghafal Al Qur’an semenjak dini maka Al Qur’an akan menyatu dengan darah dan dagingnya.”
(Dr. Yahya Al Ghautsani, Pakar pendidikan Al Qur’an)
Seuntai Syair
**********
ياَ حاَمِلَ الْقُرْآن
Wahai Penghafal (penjaga) Al Qur’an.
ياَ حاَمِلَ الْقُرْآن *** قَدْ خَصَّـكَ الرَّحْمن
Wahai penghafal (penjaga) Al Qur’an Allah Yang Maha Penyayang telah Memilih kalian.
بِالْفَضْـلِ وَالتِّيْجـَان *** وَالرُّوْحِ وَالرَّيْـحــَان
Dengan karunia keutamaan dan mahkota (kemuliaan) dengan ketenangan jiwa dan semerbak wangi penghormatan.
ياَ دَائِـمَ التَّرْتِـيْـــل *** لِلذِّكـْـرِ وَالتَّنْـزِيْــل
Wahai yang selalu membaca Al Qur’an dengan tartil peringatan dan wahyu yang diturunkan
بُشْرَاكَ يـَوْمَ رَحِيْـل *** سَتَفُـوْز بالغفران
Alangkah bahagianya kalian di hari perjalanan panjang (akhirat) Karena kalian akan mendapatkan kemenangan dan ampunan
ياَ قاَرِئ َالْآياَت فِي الْجَمْعِ وَالْخَلَوَات
Wahai orang yang selalu membaca ayat-ayat Nya Baik di tengah keramaian atau sendirian
تَزْهُوْ بِكَ السَّمَاوَات وَتَنْتَشِي الْأَكْوَان
Para Penghuni langit (malaikat) sangat bangga kepada kalian Seluruh makhluk pun iri kepadamu
ياَ حاَمِلَ الْقُرْآن
Wahai penghafal (penjaga) Al Qur’an
******
DO’A PARA PECINTA AL QUR’AN
Rasulullah -shollallohu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Barangsiapa yang sedang mendapatkan musibah, kesedihan hati dan kegundahan jiwa kemudian membaca do’a ini pastilah Allah akan menghilangkan semua kesedihan dan kesulitannya serta menggantikan dengan jalan keluar baginya”.
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ، وَنُوْرَ صُدُوْرِناَ، وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ، وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ
“Ya Allah jadikanlah Al Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya yang menyinari dada kami, pelipur duka kami dan penghapus kesedihan kami”.
Lalu seseorang bertanya kepada Rasulullah -shollallohu ‘alaihi wasallam- “Ya Rasulullah, bolehkah kami menghafalkannya ?”. Beliau menjawab : “Aku anjurkan bagi yang mendengarnya agar menghafalkan (dan mengamalkannya)”. (HR. Hakim dalam Al Mustadrak, beliau berkata : Hadits ini Shahih dengan persyaratan Imam Muslim). [Nzal/dbs]