FREIBURG (Panjimas.com) – Muslimah cantik tertutup semua auratnya. Tersujud pada selembar sajadah sembari melantunkan takbir, ‘Allahu Akbar’. Marjolein Khan Kamp (30 tahun) mengaku kini hidupnya tenang dan penuh damai. Delapan tahun lalu, gadis asal Jerman itu mantap memilih Islam.
Dalam wawancara bersama Stern.de pada Jum’at (10/4/2015), Marjolein mengatakan bahwa Islam adalah agama yang membuatnya puas untuk menyampaikan semua pertanyaannya. Perasaan ingin tahu mana agama yang benar, tak menyurutkan langkahnya meniti jalan hidayah, meski orang tua dan agama Kristen Protestan keras melarangnya.
“Saya sedari dulu bertanya, mengapa orang melakukan dosa, dan mengapa Yesus Anak Allah,” ujar wanita muda tersebut. Pertanyaan itu yang membuatnya banyak mempelajari agama di dunia, mulai dari Hindu hingga Buddha. Namun akhirnya, pada Islam-lah Marjolein menemukan jawaban.
Pada awalnya, kata dia, Islam ia anggap merupakan agama untuk orang asing dan perempuan yang tertindas. Kendati demikian, berkat bimbingan sahabat dan beberapa imam-imam Masjid di sekitaran Freiburg, Marjolein menemukan Islam yang sesungguhnya.
“Saya masih akan terus ingat saat mengucapkan syahadat di depan dua orang saksi, dan saya sangat mudah untuk menjadi muslim,” ujarnya.
Syahadat, lanjut Marjolein, diyakininya sebagai bentuk komitmen, kesadaran, dan kepasrahan kepada Allah SWT dan meyakini bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah dan nabi terakhir.
Salah satu petugas sosial di Islamic Centre Freiburg, Reza Bega menyebut animo masyarakat begitu besar untuk mempelajari dan kemudian masuk Islam. “20 sampai 30 orang per tahun yang memilih Islam,” kata dia.
Reza Bega mengatakan, secara resmi hingga saat ini tercatat ada 30.000 muallaf di kota Freiburg. “Tapi jumlah sebenarnya bisa jadi jauh lebih tinggi,” ujarnya. [GA/ROL]