JAKARTA (Panjimas.com) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta mengambil sikap tegas terkait penyerangan terhadap ulama, Syaikh Ali Jaber beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, Syaikh Ali Jaber pernah dilantik sebagai pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah, pada tahun 2016 lalu di Jambi.
Mengantisipasi agar penyerangan terhadap ulama tak terjadi lagi, PWM DKI Jakarta Menginstruksikan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk membentuk Gugus Tugas Kewaspadaan dan Pengamanan terhadap Muballigh, Masjid/Mushalla serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Jakarta dan sekitarnya.
Gugus Tugas Kewaspadaan dan Pengamanan itu dibentuk dan dideklarasikan pada 20 September 2020 bertempat di PCM Tanah Abang II, Jakarta Pusat.
Ketua Operasinal Gugus Tugas, Djali B. Sangadji mengungkapkan, guna menjalankan tugas tersebut, ia telah menyiagakan personil dari Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) dan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
“Kami Angkatan Muda Muhammadiyah DKI Jakarta menyatakan sikap; mendukung pernyataan sikap Muhammadiyah DKI Jakarta. Siap mengamankan mubaligh, masjid mushola dan amal usaha muhammadiyah DKI Jakarta,” kata Djali B. Sangadji di halaman PCM Tanah Abang II, pada Ahad (20/9/2020).
Djali berharap dengan dibentuknya Gugus Tugas tersebut, maka para ulama dan mubaligh, dapat berdakwah dengan aman.
Deklarasi tersebut dihadiri oleh para Anggota Pimpinan Majelis dan Lembaga lainnya PWM DKI Jakarta.