KARANGANYAR, (Panjimas.com) – “Baru tobat, meletus bom (Bali), aduh kacau. Saya bolak-balik didatangi polisi, diinterogasi, rumah digeledah. Dijalan diludahi, dicaci maki, diancam mau dibunuh,” cerita bekas musisi band metal Betrayer Derry Sulaiman saat mengisi pengajian di Masjid At Taubah, desa Sugihwaras, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis 19 Oktober 2017.
Berani hijrah itu baik, itulah semboyan Derry Sulaiman. Bekas musisi yang kini aktif sebagai pendakwah ini menceritakan kisah dimulainya perjalanan hijrahnya. Derry mengenal Islam di Bali 17 tahun lalu, karena Derry memang berdomisili di Bali. Sebelum belajar Islam, Derry yang dahulu setiap hari bergumul dengan anak-anak band underground menganggap hal-hal tentang neraka adalah keren.
“Saya tahunya neraka dulu itu keren. Karena yang datang promosi tentang neraka kepada saya orangnya top-top semua. Kenapa ke mesjid, nanti di mesjid ketemu sama pak haji pak ustadz-ustadz itu nggak gaul sama kalian. Mereka nggak ada senyum-senyumnya. Coba kalau di diskotik, bisa hepi-hepi,” ujar Derry menceritakan pandangannya tentang Islam ketika masih jadi anak band.
“Tau-tau datang seorang da’i. Memberitahukan kepada saya, neraka itu panas bro. Maka mulailah saya dapat hidayah,” kata Derry yang menyebutkan hidayah mulai ia dapatkan sekitar tahun 2000.
Derry yang mengenal Islam melalui Jamaah Tabligh mengaku langsung mengubah gaya berpakaiannya setelah memutuskan berhijrah. “Pertama hijrah langsung saya rubah gaya saya. Maka ketika saya mengenal Islam, saya mendengar satu nama yang sangat indah yaitu Muhammad. Saya dengar dari ustadz kalau nabi Muhammad memakai surban, saya langsung beli kain (surban) dan pasang surban,” kata Derry.
Namun awal kisah hijrahnya tidak berjalan lancar. Ada berbagai cobaan berat yang harus ia alami. Contohnya kasus Bom Bali I. Pada saat Derry mulai belajar Islam, terjadilah Bom Bali. Padahal Derry saat itu juga berdomisili di Bali dan mulai berpenampilan memakai surban, gamis panjang dan berjenggot. “Baru tobat meletus bom (Bali), aduh kacau. Saya bolak-balik didatangi polisi, diinterogasi, rumah digeledah. Dijalan diludahi, dicaci maki, diancam mau dibunuh,” ceritanya.
Tapi hal-hal tidak menyenangkan yang ia alami diawal hijrahnya tidak menyurutkan niat Derry belajar Islam. Malah ia berpendapat kalau sampai ia dibunuh karena mengamalkan Islam, dirinya akan mendapat kematian syahid. “Ini kesempatan mati syahid, saya malah berharap ada yang membunuh saya biar masuk surga. Tapi malah saya ndak mati-mati,” kata Derry yang disambut tawa hadirin pengajian.
Terakhir, Derry mengajak seluruh umat Islam, agar terus berdakwah. Meskipun baru saja memeluk Islam. Ia mencontohkan sahabat nabi Abu Bakar ash Shidiq yang meski baru saja masuk Islam, esoknya langsung bisa mengislamkan sembilan orang, karena Abu Bakar langsung mempraktekkan dakwah.[ZA]